Apa itu diaspora? Ini pengertian dan contoh nyatanya di dunia

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Pernah mendengar istilah diaspora? Istilah ini kerap digunakan untuk menggambarkan keberadaan warga negara asalnya atau keturunan dari negaranya yang tinggal, bekerja, atau menetap di luar negeri.

Fenomena diaspora tidak hanya soal perpindahan penduduk, tetapi juga mencerminkan bagaimana orang Indonesia tetap membawa identitas, budaya, dan kontribusi positifnya di berbagai belahan dunia.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan diaspora dan bagaimana contohnya dalam kehidupan nyata? Simak penjelasannya berikut ini berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Baca juga: Wamenekraf tekankan peran diaspora di era disrupsi digital

Pengertian dan asal usul diaspora

Istilah diaspora berasal dari bahasa Yunani yang berarti “penyebaran” atau “penaburan.” Secara umum, istilah ini digunakan untuk menggambarkan kelompok orang yang berasal dari suatu negara atau wilayah tertentu namun tinggal dan menetap di luar daerah asalnya.

Diaspora tidak terbatas pada pekerja migran saja, melainkan juga mencakup pelajar, tenaga profesional, maupun individu lain yang memilih menetap di luar negeri. Fenomena diaspora kerap berkaitan dengan penyebaran suatu kelompok masyarakat berdasarkan agama, etnis, atau kewarganegaraan dari tanah kelahiran mereka ke berbagai belahan dunia.

Karena itu, istilah ini juga sering dipakai untuk menyebut orang-orang yang merantau atau berada di luar negeri, baik karena bekerja, menempuh pendidikan, maupun menyelesaikan urusan tertentu.

Menurut Khasan Ashari dalam bukunya Kamus Hubungan Internasional dan Diplomasi (2020:160), diaspora dapat dimaknai sebagai komunitas dengan latar belakang etnis yang sama, yang meninggalkan tanah asalnya namun tetap melestarikan budaya serta mempertahankan hubungan dengan kampung halamannya secara turun-temurun.

Sementara itu, Sujatmiko (2014) dalam Kamus IPS menjelaskan bahwa diaspora merujuk pada suatu bangsa atau kelompok etnis yang terdorong untuk meninggalkan tanah air tradisionalnya, lalu menyebar ke berbagai wilayah lain di dunia, sekaligus membawa serta dan mengembangkan kebudayaan mereka di tempat baru.

Baca juga: Bergaya kasual, Prabowo sapa diaspora di depan hotel tempat menginap

Penyebab dan contoh diaspora

Secara umum, diaspora erat kaitannya dengan perpindahan sekelompok orang dari daerah asal menuju wilayah lain karena berbagai faktor, seperti peperangan, tekanan politik, hingga peluang ekonomi. Berikut beberapa penyebab utamanya:

1. Adanya penganiayaan

Diskriminasi atau penindasan berdasarkan agama, etnis, pandangan politik, maupun orientasi seksual juga bisa memicu perpindahan besar-besaran. Salah satu contohnya adalah diaspora Rohingya yang terpaksa meninggalkan Myanmar akibat tindakan represif pemerintah.

2. Mencari kesempatan ekonomi

Banyak orang memutuskan pindah ke luar negeri untuk memperoleh pekerjaan, membangun usaha, atau sekadar memperbaiki kualitas hidup. Faktor ekonomi ini menjadi salah satu alasan paling umum terjadinya diaspora.

3. Perubahan politik

Pergantian rezim atau sistem pemerintahan terkadang menimbulkan rasa tidak aman. Kekhawatiran akan penindasan politik atau kondisi sosial yang berubah drastis bisa mendorong masyarakat untuk hijrah ke tempat lain.

Baca juga: Diaspora Indonesia: Siapa meraka dan apa manfaatnya?

4. Adanya perang dan konflik berkelanjutan

Situasi perang, baik konflik bersenjata dalam negeri maupun antarnegara, sering kali membuat masyarakat harus meninggalkan tempat tinggal-nya demi keselamatan. Misalnya, diaspora warga Suriah yang terjadi akibat perang saudara berkepanjangan.

5. Terjadinya bencana alam

Peristiwa alam seperti banjir, gempa bumi, tsunami, atau badai besar juga memaksa penduduk meninggalkan daerah terdampak dan mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.

6. Melanjutkan pendidikan

Tak sedikit orang yang merantau keluar negeri untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Meski alasannya berbeda, hal ini juga menjadi bagian dari fenomena diaspora. Pada intinya, diaspora mencakup kelompok masyarakat baik berdasarkan etnis, agama, maupun budaya yang tetap merasa terikat dengan identitas dan akar budaya mereka, meskipun telah berpindah dan menetap di wilayah lain.

Baca juga: Prabowo disambut meriah diaspora saat tiba di hotel tempat menginap

Baca juga: Diaspora harap Prabowo bawa pesan persatuan di Sidang Umum PBB

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |