Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu (Pemkab Pulau Seribu) meminta warga setempat untuk selalu menjaga kearifan lokal dengan membangun rumah panggung sehingga dapat mengantisipasi dampak banjir rob atau banjir pesisir di kawasan setempat.
"Kami mengimbau agar kearifan lokal masyarakat pesisir itu harusnya rumahnya, rumah panggung," kata Plt Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan saat ini sebagian besar warga yang membangun rumah dibuat flat atau tidak dengan rumah panggung secara keseluruhan.
"Ini bagian dari evaluasi dan koreksi bagi warga masyarakat juga untuk sadar karena kearifan lokal itu pastinya berguna bagi kehidupan masyarakat pesisir," ucapnya.
Ia menambahkan telah meminta Suku Dinas Kesehatan untuk melakukan deteksi dini pasca rob banjir ini karena pastinya banyak dampak-dampak yang ditimbulkan, utamanya dari sisi kesehatan.
Baca juga: Ini kata DKI salah satu penyebab banjir rob di Jakarta Utara
Ia mengatakan air yang kotor itu nantinya berpotensi ada penyakit scabies, ispa dan batuk pilek itu harus diantisipasi.
"Sudin Kesehatan sudah melakukan skrining, deteksi dini untuk hal-hal yang bisa dicegah dari awal," kata dia.
Plt Bupati Kepulauan Seribu melakukan peninjauan dan salurkan bantuan ke kawasan permukiman warga terkena dampak rob di Pulau Harapan, Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara pada Selasa ini.
Ia mengatakan kejadian rob yang menggenangi kawasan permukiman warga yang terjadi sejak Jumat (13/12), dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter (cm) merupakan fenomena yang terjadi setiap 4-5 tahun sekali.
Menurut dia, hal itu dipicu fenomena "super moon" yang mengakibatkan ketinggian muka air laut meningkat dari biasanya.
Baca juga: Warga DKI diminta gunakan PAM untuk cegah penurunan tanah
Super moon atau bulan purnama atau bulan baru yang hampir bertepatan dengan perige yakni titik terdekat bulan dengan bumi dalam orbitnya sehingga mengakibatkan ukuran cakram bulan tampak sedikit lebih besar dari biasanya jika dilihat dari bumi.
"Kami dari pemerintah dan kelurahan yang paling tanggap di awal, 1 x 24 jam tentunya peduli kepada warga masyarakat yang terkena dampak banjir rob," katanya.
Sementara Lurah Pulau Harapan, Muhammad Yusuf mengaku telah mendistribusikan bantuan 100 paket makanan siap saji bagi warga terkena dampak banjir rob di wilayahnya.
Lalu, juga ada bantuan berupa beras dan minyak, selimut, popok anak dan peralatan mandi sebanyak 10 paket.
"Kami pantau terus kondisinya, bila memang dibutuhkan kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk kelanjutan penanganan," kata dia.
Baca juga: DKI gandeng TNI AU salurkan bantuan ke korban banjir rob Pulau Seribu
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024