Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani mendukung keberlanjutan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), di tengah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang sudah berjalan satu tahun terakhir.
Menurut Irma, program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan beragam perbaikan atas sejumlah masalah yang muncul perlu dilanjutkan, karena mampu menggenjot perekonomian masyarakat, terutama masyarakat di daerah.
Baca juga: Zulhas sebut target 82,9 juta penerima MBG bakal tercapai Maret 2026
"Program ini tetap mampu menambah lapangan kerja serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah," ujarnya dikutip di Jakarta, Selasa.
Ia menilai satu tahun Pemerintahan Presiden Prabowo berhasil dengan tingkat kepuasan publik di atas 80 persen.
"Alhamdulillah, tingkat kepuasan publik terhadap Prabowo-Gibran di atas 80 persen itu menunjukkan bahwa rakyat percaya pada pemerintah," kata dia.
Selain MBG, Irma juga menyoroti program Magang Nasional yang menargetkan pada lulusan baru serta program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang manfaatnya dapat dirasakan oleh rakyat.
"Program CKG dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digagas oleh Kemenkes berpotensi menurunkan anggaran kuratif pada BPJS kesehatan," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat hingga 20 Oktober 2025, Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau 36.773.520 penerima manfaat, mencakup anak usia PAUD, siswa SD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
BGN juga mencatat lebih dari 12.500-an Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di seluruh Indonesia untuk mendukung pemerataan dan peningkatan kualitas gizi masyarakat Indonesia.
Baca juga: BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP
Baca juga: BGN terapkan prinsip zero defect ala pandemi untuk MBG
"Capaian lebih dari 12.500-an SPPG aktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan Program MBG berjalan efektif dan merata. Setiap SPPG berperan penting sebagai dapur komunitas yang mengolah dan menyalurkan makanan bergizi dengan standar keamanan dan higienitas yang ketat," ujar Kepala BGN Dadan Hindayana.
Dadan menambahkan perluasan SPPG terus dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan daerah, terutama wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.