Alumni Lirboyo demo, minta pemilik Trans7 Chairul Tanjung ke masyaikh

5 days ago 4
Kami sebagai santri rela menjadi budak bagi orang yang memberikan ilmu, apalagi mondok (mengaji di pondok pesantren) di Lirboyo, tidak hanya satu atau dua hari

Kediri (ANTARA) - Ratusan alumni Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, mengadakan aksi damai di halaman kantor Pemkab Kediri, menuntut agar pemilik televisi Trans7 Chairul Tanjung datang langsung menemui masyaikh.

Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Kediri Raya KH Abu Bakar Abdul Jalil mengatakan aksi ini digelar sebagai wujud solidaritas dalam membela Pesantren Lirboyo Kediri.

"Kami sebagai santri rela menjadi budak bagi orang yang memberikan ilmu, apalagi mondok (mengaji di pondok pesantren) di Lirboyo, tidak hanya satu atau dua hari," katanya dalam aksi damai di Kantor Pemkab Kediri, Selasa.

Ia menambahkan pesantren sudah ada jauh sebelum Indonesia resmi dideklarasikan merdeka. Bahkan pesantren merupakan tempat mendidik yang tua.

Baca juga: Gus Yahya: Kemarahan santri ke Trans7 karena serangan identitas

Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, kata dia, didirikan pada tahun 1910 oleh Kiai Haji Abdul Karim, jauh sebelum Indonesia dideklarasikan pada 1945. Saat itu para kiai sudah berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa. Para kiai rela dengan harta mereka untuk pendidikan, khususnya di pondok pesantren.

Di pondok pesantren, lanjutnya, juga diajarkan bukan hanya ilmu yang penting, namun adab juga harus diutamakan.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyebut para santri masih terluka atas tayangan televisi Trans7 dalam program Xpose Uncesored yang dinilai membuat sakit hati para ulama dan santri.

"Aksi damai ini menunjukkan solidaritas betapa takdimnya santri terhadap kiai, sebagai bentuk kekecewaan dari sebuah tayangan. Saya rasa itu. Sebagai warga Kediri, tahu betul kehidupan pondok," kata dia.

Baca juga: Ratusan santri datangi Transmart Jember, demo pelecehan pesantren

Ia mengakui bisa membayangkan perasan santri ikut terluka ketika masyaikh mereka di framing yang kurang baik.

"Saya bisa membayangkan betapa terlukanya teman-teman saat masyaikh di framing dalam hal kurang baik. Kita doakan semoga aksi damai ini bisa berjalan baik dan tujuannya tercapai, masalah ini segera selesai," katanya.

Dalam aksinya para santri meminta agar pemilik televisi Trans7 Chairul Tanjung datang langsung menemui masyaikh Pesantren Lirboyo dan meminta maaf. Hal itu sebagai wujud nyata permintaan maaf atas tayangan di Trans7 yang membuat santri terluka.

Baca juga: LPOI ajak publik tetap tenang sikapi tayangan soal pesantren

Selain itu massa meminta semua yang terlibat dalam pembuatan dan penayangan video tersebut agar diusut sesuai dengan hukum yang berlaku.

Massa juga meminta untuk pengembalian nama baik pesantren dan kiai dengan membuat program tentang kehidupan pesantren sesuai fakta dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan.

Selain itu mereka meminta jika ada unsur kesengajaan dengan penayangan video tersebut agar izin dari Trans7 ditutup oleh pihak yang berwenang.

Dalam aksi tersebut mereka mengadakan doa bersama yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tuntutan. Massa kemudian membubarkan diri untuk menuju ke Surabaya dengan aksi serupa.

Baca juga: PBNU ajak santri & warga NU tak kecil hati hadapi penghinaan pesantren

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |