Aftech-Perbanas perkuat kolaborasi guna jawab tantangan inklusi kredit

2 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) bersama Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menegaskan komitmen untuk memperkuat sinergi dalam memperluas serta menjawab tantangan akses kredit pada masyarakat unbanked dan underbanked.

Ketua Departemen Perbankan Aftech Dedy Sahat dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, menjelaskan bahwa ruang untuk memperluas akses kredit di Indonesia masih sangat besar.

Hal ini tergambar dari hasil survei yang dilakukan Aftech bersama Mandala Consulting yang menunjukkan masih terdapat 4,5 persen populasi yang unbanked atau tidak memiliki akun bank, dan 36 persen yang underbanked atau tidak memiliki akses kredit.

“Tentunya ini adalah tantangan yang tidak bisa langsung dijawab dengan satu solusi saja,” kata Dedy.

Perbankan, imbuh dia, tetap memegang peran penting dalam solusi akses kredit. Namun, sektor digital juga muncul sebagai solusi seperti pemberian akses kredit melalui platform pinjaman daring (pindar).

Ketua Departemen P2P Lending Aftech Nucky Poedjiardjo mencatat, kemitraan perbankan dan platform pindar terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dan semakin menjadi fondasi penting dalam perluasan akses kredit nasional.

Meningkatnya kebutuhan kredit masyarakat, ditambah keunggulan pindar dalam menjangkau segmen yang belum terlayani bank dengan proses yang lebih cepat dan efisien, mendorong kerja sama kedua sektor tumbuh semakin kuat.

Baca juga: Ada tantangan trust, Aftech fokus pada penguatan tata kelola dan etika

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding pendanaan dari lender perbankan per Juli 2025 meningkat 40,09 persen secara tahunan (yoy), mencapai Rp54,10 triliun atau sekitar 63,9 persen dari total pendanaan industri.

Baca juga: Aftech perkuat kepercayaan publik pada industri fintech di BFN 2025

Perkembangan ini, ujar Nucky, menunjukkan kepercayaan bank terhadap pindar terus meningkat, terutama terhadap platform dengan tata kelola dan riwayat kepatuhan yang baik.

Nucky menambahkan bahwa keberlanjutan kolaborasi antara perbankan dan platform pindar memerlukan keselarasan kebutuhan dan ekspektasi dari kedua belah pihak.

Tantangan utama saat ini bukan hanya memperluas pendanaan, tetapi juga memastikan bank yang ingin mendiversifikasi portofolio dapat menemukan platform dengan rekam jejak kepatuhan yang kuat. Selain itu, pindar perlu membangun kemitraan jangka panjang dengan pemberi dana (lender) institusional.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perbanas Anika Faisal mengungkapkan bahwa peningkatan rasio kredit nasional hanya dapat dicapai melalui penguatan intermediasi dan kolaborasi antar pelaku industri jasa keuangan.

Menurutnya, sinergi perbankan dan fintech menjadi penting untuk memperluas jangkauan kredit, khususnya ke luar Jawa dan ke sektor-sektor prioritas yang selama ini belum sepenuhnya terlayani.

Dengan menggabungkan jaringan luas dan kapabilitas manajemen risiko perbankan dengan inovasi teknologi dari fintech, maka perluasan akses kredit dapat berjalan lebih mudah, cepat, dan adaptif.

“Adanya simbiosis antara kedua sektor ini mampu meningkatkan jangkauan pelayanan sekaligus memperluas pilihan produk kredit bagi berbagai segmen masyarakat,” kata Anika.

Namun mengingat masih adanya sejumlah tantangan, Anika mengingatkan bahwa kolaborasi ini harus diimbangi dengan regulasi perlindungan konsumen yang kuat serta penegakan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan inovasi yang bertanggung jawab.

Adapun pada Rabu (12/11), Aftech dan Perbanas telah menyelenggarakan forum diskusi sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Fintech Nasional (BFN).

Forum diskusi ini menjadi wujud komitmen bersama antara sektor fintech dan sektor perbankan untuk memperkuat kepercayaan, menyelaraskan perspektif, dan mendorong terciptanya inovasi yang lebih inklusif.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |