Banjarmasin (ANTARA) - PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (sebelumnya PT Adaro Energy Indonesia Tbk) melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) melaksanakan Program Satu Seragam Sejuta Harapan, dengan membagikan 10.000 paket seragam bagi murid Sekolah Dasar (SD) bernilai total Rp12 miliar.
Presiden Direktur Adaro Group Garibaldi Thohir melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa, mengatakan program tersebut merupakan bentuk kepedulian dan kontribusi Adaro terhadap kemajuan pendidikan bangsa yang diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi anak-anak Indonesia.
"Agar anak-anak Indonesia fokus belajar meraih impian pada masa depan," kata Garibaldi.
Garibaldi menuturkan bantuan berisi kebutuhan perlengkapan sekolah senilai Rp1,2 juta per tahun untuk setiap anak tersebut menyasar murid SD dari keluarga prasejahtera di sekitar wilayah operasi Adaro yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.
Baca juga: Karyawan Adaro Group galang donasi bagi anak keluarga prasejahtera
Sebelumnya karyawan Adaro juga turut berkontribusi pada program ini dengan menggalang donasi sejumlah 2.000 paket seragam sekolah senilai Rp2,4 miliar yang telah diserahkan kepada perwakilan anak-anak di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan, pada 21 November 2024.
Garibaldi menegaskan pendidikan merupakan kunci utama masa depan bangsa, sehingga harus bergandeng tangan mendukung program pemerintah untuk menciptakan akses pendidikan yang merata di Indonesia.
Untuk itu Garibaldi mengungkapkan Adaro melaksanakan Program Satu Seragam Sejuta Harapan dengan membagikan paket seragam sekolah kepada para siswa SD dari keluarga prasejahtera di berbagai daerah sekitar wilayah operasional.
Garibaldi mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan semangat dan harapan bagi anak Indonesia untuk terus melanjutkan sekolah dan mewujudkan masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing.
Program Satu Seragam Sejuta Harapan dilatarbelakangi keprihatinan terhadap masih banyak anak-anak yang putus sekolah di Indonesia, sekitar 75.303 anak mengalami putus sekolah pada 2021 dan sebanyak 38.716 anak diantaranya pada tingkat SD.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi, kata Garibaldi, kurang biaya untuk kebutuhan dasar pendidikan bagi anak, seperti seragam, maupun perlengkapan alat tulis, sehingga perlu dukungan nyata dari banyak pihak untuk mewujudkan hal ini.
"Kami berharap langkah ini dapat menjadi katalisator dalam membangun perubahan positif, menciptakan lingkungan dimana setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan berkualitas di Indonesia," tutur Garibaldi.
Baca juga: Janda lansia di Kotabaru terima bantuan Adaro #HidupkanHati
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024