Jakarta (ANTARA) - Buang air besar (BAB) yang terjadi secara terus-menerus dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pencernaan. Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang jika berlangsung dalam jangka waktu lama.
Selain mengganggu, BAB terus-menerus juga berpotensi menyebabkan dehidrasi dan komplikasi lainnya jika tidak ditangani dengan tepat. Untuk itu, penting mengetahui penyebabnya agar bisa ditangani secara efektif. Berikut ini adalah sepuluh penyebab umum BAB terus-menerus beserta cara mengatasinya.
Baca juga: 8 minuman ini bantu BAB dengan segera
10 Penyebab buang air besar (BAB) terus-menerus
1. Infeksi virus atau bakteri
Infeksi oleh virus seperti rotavirus atau norovirus, serta bakteri seperti Escherichia coli dan Salmonella, dapat menyebabkan diare akut.
2. Intoleransi laktosa
Kekurangan enzim laktase membuat tubuh sulit mencerna laktosa dalam produk susu, yang dapat menyebabkan diare.
3. Sindrom iritasi usus besar (IBS)
IBS adalah gangguan fungsi usus yang menyebabkan gejala seperti diare, sembelit, dan kram perut.
4. Penyakit radang usus
Kondisi seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan, yang dapat mengakibatkan diare berkepanjangan.
5. Efek samping obat
Beberapa obat, termasuk antibiotik dan pencahar, dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus dan menyebabkan diare.
6. Alergi makanan
Reaksi alergi terhadap makanan tertentu dapat memicu gejala gastrointestinal, termasuk diare.
Baca juga: DKI berkomitmen terus kelola air limbah dengan baik
7. Stres dan kecemasan
Kondisi psikologis seperti stres dan kecemasan dapat mempengaruhi fungsi usus dan menyebabkan diare fungsional.
8. Konsumsi makanan tertentu
Makanan pedas, berlemak, atau mengandung pemanis buatan dapat mengiritasi saluran pencernaan dan menyebabkan diare.
9. Infeksi parasit
Parasit seperti Giardia lamblia dapat menyebabkan diare kronis jika tidak ditangani dengan tepat.
10. Kondisi medis lainnya
Penyakit seperti diabetes, hipertiroidisme, atau kanker usus besar dapat menyebabkan perubahan pola BAB.
Baca juga: 7 bahaya menahan BAB pada kesehatan, jangan dianggap sepele!
Cara mengatasi BAB terus-menerus
- Hidrasi yang cukup: Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.
- Diet BRAT: Konsumsi makanan yang mudah dicerna seperti pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang.
- Hindari makanan pemicu: Kurangi konsumsi makanan pedas, berlemak, dan produk susu jika intoleran laktosa.
- Probiotik: Mengonsumsi probiotik dapat membantu memulihkan keseimbangan bakteri baik di usus.
- Konsultasi medis: Jika diare berlangsung lebih dari dua hari atau disertai gejala lain seperti demam tinggi, darah dalam tinja, atau dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter.
Menjaga kebersihan makanan dan lingkungan merupakan langkah penting untuk mencegah terjadinya BAB terus-menerus. Selain itu, gaya hidup sehat seperti mencuci tangan sebelum makan dan memastikan makanan dimasak dengan baik juga dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan.
Di samping faktor kebersihan, mengelola stres dengan baik juga berperan dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Penting untuk mengenali penyebab yang mendasari kondisi BAB terus-menerus agar penanganan dapat dilakukan secara tepat dan efektif.
Baca juga: Ini alasan Jaksel pasang tangki septik di Pondok Labu
Baca juga: 24 kelurahan di Jakbar telah bebas BAB sembarangan
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025