Timika (ANTARA) - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme-Kamoro (YPMAK), lembaga pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia, menggandeng PT (Persero) Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk Kantor Cabang Jayapura untuk membantu mencetak pelaku usaha andal dari Suku Amungme dan Kamoro di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Kemitraan YPMAK dengan BTN tertuang dalam naskah perjanjian kerja sama tentang Program Pengembangan Operasional (PPO) dan Financial Literacy Program yang ditandatangani kedua belah pihak bertempat di Kantor YPMAK, Jalan Yos Sudarso, Timika, Rabu.
Ketua Pengurus YPMAK Leonardus Tumuka menjelaskan, kerja sama dengan BTN merupakan bagian dari upaya mewujudkan adanya pengusaha baru dari Suku Amungme dan Kamoro, dua suku asli di Kabupaten Mimika.
YPMAK memilih BTN untuk mewujudkan impian itu setelah lembaga perbankan milik pemerintah itu menyodorkan gambaran atau visi bagaimana melakukan pembinaan dan pendampingan untuk menghasilkan pelaku usaha andal di bidang perekonomian.
"Awalnya kami berpikir hanya melaksanakan penandatangan kerja sama antara YPMAK dengan BTN, namun BTN juga sudah mengembangkan itu lebih jauh dengan menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jambatan Bulan Timika untuk bekerja sama mewujudkan misi tersebut," kata Leonardus.
Nantinya, mahasiswa STIE Jambatan Bulan Timika akan dilibatkan dalam memberikan pelayanan, mendampingi pelaku usaha tidak saja untuk mengetahui bagaimana cara berbisnis, tapi juga manajemen keuangan untuk pengembangan bisnis semakin maju.
Leonardus optimistis melalui kerja sama dengan BTN, nantinya akan lahir pengusaha asli Suku Amungme dan Kamoro yang siap bersaing dalam dunia usaha di Kabupaten Mimika.

Kepala BTN Kantor Cabang Jayapura Darmawan mengatakan, keterlibatan BTN dalam program ini semata-mata untuk memberikan solusi dalam hal pengembangan ekonomi masyarakat lokal.
"Kami juga menggandeng sekolah tinggi untuk pendampingan dan juga vendor. Target kita masyarakat Amungme dan Kamoro jadi pengusaha itu bisa tercapai," ujar Darmawan.
BTN juga akan memberikan pengetahuan soal informasi dan teknologi (IT), sehingga pelaksanaan monitoring tidak lagi dilakukan secara manual tetapi berbasis digital.
YPMAK sendiri menargetkan tahun ini bisa melahirkan 20 orang pengusaha Amungme dan Kamoro yang bisa bersaing dalam dunia kewirausahaan di Kabupaten Mimika melalui pendanaan dari PT Freeport Indonesia.
Baca juga: YPMAK monitoring mahasiswa penerima beasiswa Freeport
Baca juga: YPMAK kelola dana kemitraan Freeport Rp500 miliar
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025