Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mendorong pengelola radio siaran di daerah adaptif di era digital dengan mengadopsi teknologi baru.
Menurut dia, hal itu perlu dilakukan agar siaran radio daerah tetap eksis dan relevan di tengah disrupsi digital.
“Mengadopsi teknologi baru dan tetap mengemas konten dengan karakter audio yang kuat, bisa menjangkau pendengar dan bisa menjalin suatu hubungan emosional yang kuat seperti yang sudah dilakukan oleh radio-radio di masa sebelumnya," kata Nezar dalam rilis pers, Selasa.
Hal itu disampaikannya dalam acara Focus Group Discussion Komisi Penyiaran Indonesia Aceh secara daring dari Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Selasa.
Nezar menyebut disrupsi teknologi melalui platform streaming telah mengguncang media konvensional, termasuk radio tradisional.
Baca juga: KPI minta siaran lagu "Indonesia Raya" di televisi - radio digalakkan
Baca juga: Wamenkominfo minta pengguna SFR patuh regulasi jaga keselamatan publik
Oleh karena itu, radio daerah harus memanfaatkan teknologi siaran streaming untuk menjangkau pendengar baru dan mempertahankan eksistensi.
"Sekarang radio-radio yang muncul lewat streaming di online itu punya kantong pendengarnya sendiri. Dan bahkan juga kehilangan sejumlah pendengar yang biasanya memantau ataupun menyimak radio melalui frekuensi seperti halnya radio tradisional," ucap dia.
Dalam diskusi bertema "Pentingnya Penetapan Hari Radio Daerah”, Pemerintah Provinsi Aceh akan menetapkan Hari Radio Daerah untuk mengapresiasi dan meningkatkan peran radio siaran di daerah.
Nezar menilai penetapan Hari Radio Daerah penting dilakukan untuk memberikan apresiasi terhadap peran krusial radio di daerah sepanjang sejarah Indonesia.
Nezar mengapresiasi dan mendukung inisiatif tersebut karena peran historis Radio Rimba Raya di Aceh sebagai simbol perjuangan kemerdekaan dan pentingnya radio dalam situasi darurat.
“Saat tsunami Aceh dan bencana Jogja, peran radio sangat vital sebagai salah satu alat komunikasi yang bisa diandalkan di saat saluran-saluran komunikasi lain mengalami gangguan akibat bencana,” kata dia.
Selain sebagai alat komunikasi, Nezar menilai radio daerah efektif menyebarkan aspirasi lokal dan menjangkau komunitas di pelosok.
“Radio daerah adalah saluran komunikasi yang dekat dengan masyarakat. Penetapan Hari Radio Daerah diharapkan memperkuat eksistensi radio di era digital,” pungkas dia.
Baca juga: Wamenkomdigi tegaskan komitmen pemerataan akses informasi di Papua
Baca juga: Wamenkomdigi minta KPI kawal penyiaran TV ramah anak lewat regulasi
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024