Wamendiktisaintek ajak perguruan tinggi minimalisir konflik internal

3 weeks ago 6

Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan mengajak perguruan tinggi untuk meminimalisir konflik kepentingan yang berpotensi terjadi di internal lembaga masing-masing.

Ia mengatakan ketidakmampuan lembaga pendidikan tinggi dalam membaca tren sebagai modal untuk membangun inovasi disebabkan adanya konflik kepentingan.

“Persoalannya adalah mampu tidak membaca tren sebagai modal untuk membangun inovasi. Ini yang banyak terjadi adalah konflik kepentingan. Maka, kami berharap kawan-kawan yang bergerak di dalam pendidikan tinggi coba meminimalisir konflik-konflik internal, konflik-konflik yang dapat menimbulkan perjalanan pendidikan tinggi tidak bisa menjawab peradaban” kata Wamendiktisaintek Fauzan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Jumat.

Berkenaan dengan hal tersebut, ia mengemukakan pihaknya banyak menerima laporan permasalahan dari lembaga pendidikan tinggi, namun hampir tidak pernah menerima laporan apapun ketika lembaga tersebut mengalami keuntungan

“Fenomena yang terjadi, laporan di kementerian banyak, yakni ketika untung tidak pernah lapor, tetapi ketika masalah itu lapor,” ujarnya.

Baca juga: Wamendiktisaintek ajak perguruan tinggi persiapkan lulusan spesialis

Pada kesempatan itu, ia pun mengajak segenap lembaga pendidikan tinggi untuk memiliki kemampuan adaptif terhadap perkembangan sosial masyarakat sehingga dapat menghasilkan riset yang berdampak, menjawab kompleksitas perkembangan zaman.

Menurut Fauzan, jika lembaga pendidikan tinggi mengembangkan program studi maupun riset dengan membaca pasar dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat masa kini, maka hal itu dapat membuat Indonesia satu langkah lebih maju.

“Keunggulan apa yang dimiliki, ini harus kita ciptakan. Unggul itu pun juga mengenal waktu. Oleh karena itu, hanya orang yang mampu berpikir inovatif yang dapat menciptakan keunggulan, apakah keunggulan berbasis program studi, keunggulan berbasis institusi, maupun keunggulan yang bersifat fisik,” katanya.

Baca juga: Apresiasi KPPTI 2025, Wamendiktisaintek ajak perguruan tinggi adaptif

Ia berharap forum internasional seperti Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 dapat menjadi tonggak untuk membangun peradaban Indonesia yang lebih maju melalui pendidikan tinggi.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |