Wamen ESDM upayakan percepatan pengembangan pembangkit nuklir ke 2029

1 month ago 9
Pengembangan pembangkit nuklir diupayakan percepatan 2029–2032

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung berupaya untuk mempercepat pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia, yakni pada 2029, dari yang semula 2032.

“Pengembangan pembangkit nuklir diupayakan percepatan 2029–2032,” ucap Yuliot dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Pengembangan pembangkit nuklir tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengembangkan pembangkit listrik dari energi baru.

Berdasarkan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2025–2060, kapasitas pembangkit listrik diproyeksikan mencapai 443 gigawatt (GW) pada 2060, dengan 79 persen berasal dari energi baru terbarukan (EBT).

“Untuk mengisi target bauran energi tersebut, kami melihat perlu ada percepatan untuk pembangunan PLTN. Dalam kajian kami, di 2029–2032,” tutur Yuliot.

Meskipun demikian, Kementerian ESDM belum menentukan calon perusahaan yang akan digandeng untuk mengembangkan PLTN. Saat ini, kata Yuliot, pengembangan PLTN masih berada dalam kajian pemerintah.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) Eniya Listiani Dewi menyampaikan pemerintah harus membentuk Badan Pelaksana Program Energi Nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO).

Nantinya, NEPIO berperan dalam mengawasi pengimplementasian PLTN.

“Nanti harus ada NEPIO itu. Harus ada keppres (keputusan presiden)-nya dulu,” ucap Eniya.

Saat ini, keppres untuk pembentukan NEPIO sedang diajukan ke Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung untuk dibahas di internal Kementerian ESDM.

Ia berharap agar NEPIO dapat terbentuk dalam waktu dekat.

“Lagi diajukan ke Pak Wamen, nanti dibahas dulu di internal, baru diajukan ke Pak Menteri (Bahlil Lahadalia),” kata Eniya.

Pemerintah Indonesia menyatakan segera membangun fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) on-grid sebesar 250 megawatt. Semula, ditargetkan untuk on-grid pada 2032, namun kini diupayakan dipercepat pada 2029.

Baca juga: Wamen ESDM memanfaatkan BRICS untuk pasar produk tambang

Baca juga: Wamen ESDM sebut penggunaan B40 secara penuh berlaku Februari 2025

Baca juga: Wamen ESDM optimistis Kilang Dumai penuhi kebutuhan BBM nasional

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |