Virus flu burung: penyebab, gejala, dan cara mengatasinya

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Flu burung (avian influenza) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A, khususnya subtipe H5N1. Penyakit ini umumnya menyerang unggas, baik liar maupun ternak. Meskipun demikian, flu burung juga dapat menular ke manusia melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi.

Penyebaran virus ini dapat menimbulkan dampak serius, baik terhadap kesehatan manusia maupun sektor peternakan. Untuk itu, penting untuk mengetahui penyebab, gejala, dan cara mengatasi flu burung guna mencegah penyebarannya lebih lanjut.

Penyebab dan penularan

Virus flu burung dapat menyebar melalui air liur, lendir, dan kotoran unggas yang terinfeksi. Manusia dapat tertular jika tidak sengaja menghirup percikan cairan tubuh atau kotoran unggas yang terinfeksi, atau menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah kontak dengan unggas atau lingkungan yang terkontaminasi.

Risiko penularan lebih tinggi bagi mereka yang bekerja sebagai peternak, penjagal unggas, atau tenaga medis yang merawat pasien flu burung. Oleh karena itu, kewaspadaan dan langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi.

Gejala klinis

Gejala flu burung pada manusia dapat muncul 2–5 hari setelah terpapar virus dan bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Gejala umum meliputi:

- Demam tinggi

- Batuk

- Sakit tenggorokan

- Hidung berair atau tersumbat

- Sakit kepala

- Nyeri otot

- Kelelahan

- Sesak napas

Pada kasus yang lebih parah, dapat muncul gejala tambahan seperti muntah, diare, gusi berdarah, mimisan, nyeri dada, konjungtivitis (mata merah), hingga komplikasi serius seperti pneumonia, gagal napas, kejang, atau gangguan saraf.

Pengobatan dan pencegahan

Pengobatan flu burung biasanya melibatkan pemberian obat antivirus yang efektif jika diberikan dalam 48 jam pertama setelah gejala muncul. Selain itu, pasien sering kali diminta menjalani isolasi di rumah sakit untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Pencegahan flu burung dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

- Menghindari kontak langsung dengan unggas yang sakit atau mati.

- Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah kontak dengan unggas atau lingkungan yang terkontaminasi.

- Memasak daging unggas hingga matang sempurna, dengan suhu internal mencapai 74°C untuk membunuh virus.

- Menghindari konsumsi telur atau daging unggas mentah atau setengah matang.

- Meningkatkan kewaspadaan dan pelatihan bagi petugas kesehatan dan peternak untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.

Meskipun vaksin spesifik untuk H5N1 belum tersedia secara umum, vaksinasi flu musiman dapat membantu mengurangi risiko infeksi bersamaan dan mutasi virus. Vaksinasi ini tidak hanya memberikan perlindungan terhadap flu musiman, tetapi juga dapat berkontribusi pada pengendalian penyebaran flu burung.

Penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku guna mencegah penyebaran flu burung. Langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan unggas yang terinfeksi, dapat mengurangi risiko penularan.

Baca juga: Babi di AS terkena virus flu burung H5N1 untuk pertama kalinya

Baca juga: Jepang konfirmasi wabah flu burung pertama musim ini

Baca juga: FDA temukan potongan virus flu burung dalam sampel susu pasteurisasi

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |