Makassar (ANTARA) - JK Centre Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universiti Malaya (UM) Malaysia berkolaborasi meluncurkan buku ilmiah berjudul Bugis Islam in the Malay World.
Rektor UMI Prof Dr Hambali Thalib dalam keterangannya di Makassar, Kamis, mengatakan peluncuran buku ini mencerminkan komitmen UMI dalam memperkuat riset kolaboratif lintas negara, serta memperluas jejaring akademik dunia Islam melalui kerja sama ilmiah yang berkelanjutan, khususnya dalam bidang sejarah dan tamadun Islam.
“Buku ini bukan sekadar karya akademik, tetapi simbol dari persaudaraan keilmuan antara UMI dan Universiti Malaya," ujarnya.
Baca juga: UMI dan Kelantan jajaki keberadaan Bugis Makassar di Malaysia
Kolaborasi ini, lanjutnya, menunjukkan bagaimana riset dapat menjadi jembatan budaya, spiritual, dan intelektual yang menyatukan dua bangsa serumpun dalam semangat Islam yang berkemajuan.
Peluncuran buku monumental ini dilaksanakan secara resmi di Auditorium Mohd Asri Muda, Academy of Islamic Studies, Universiti Malaya, bertepatan dengan penyelenggaraan The 3rd World Conference on Islamic History and Civilization (WOCIHA) 2025 yang mengusung tema Religion, Peace, and Stability for the Future ASEAN Community.
Buku ini secara simbolis diluncurkan oleh H M Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, yang hadir sebagai pembicara kehormatan pada 21 Oktober 2025.
Direktur JK Centre UMI Prof Dr Muhammad Hattah Fattah menyampaikan buku ini menyoroti jejak sejarah komunitas Bugis dalam membentuk identitas Islam di dunia Melayu serta kontribusinya terhadap hubungan keilmuan dan budaya antara Indonesia dan Malaysia.
“Riset ini menelusuri dinamika interaksi antara Islam dan budaya Bugis yang telah berkontribusi besar terhadap pembentukan karakter religius, etika sosial, dan identitas budaya Melayu, ujarnya.
Wakil Rektor V UMI yang juga editor buku ini menegaskan bahwa riset tersebut menjadi refleksi ilmiah atas jejak intelektual dan spiritual masyarakat Bugis dalam memperkuat fondasi peradaban Islam di Asia Tenggara.
Baca juga: Rektor UMI serukan reformasi Polri humanis dan berkeadilan
Baca juga: UMI dan USIM Malaysia perkuat kolaborasi dakwah era modern
Ia mengatakan kolaborasi riset antara kedua universitas ini akan terus dikembangkan dalam bidang sejarah, pendidikan Islam, dan transformasi sosial berbasis nilai keagamaan.
Sementara itu, Prof Dr Mohd Roslan bin Mohd Nor dari Universiti Malaya, selaku editor buku, menilai karya ini sebagai hasil riset bernilai strategis yang memperkuat pemahaman lintas budaya di dunia Melayu.
“Kolaborasi UMI dan UM adalah bentuk nyata sinergi akademik yang melampaui batas negara. Hal ini menjadi model kerja sama ilmiah yang menumbuhkan pemahaman sejarah, harmoni sosial, dan nilai keislaman dalam konteks modern ASEAN,” ucapnya
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































