Umat Buddha gelar meditasi dan tanam pohon bodhi jelang Waisak

3 weeks ago 15

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah umat Buddha di Jakarta menggelar meditasi bersama dan penanaman pohon Bodhi (Ficus Religiosa) dan Sala (Shorea Robusta) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dalam rangkaian peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/2025.

"Dari kegiatan ini, Ditjen Bimas Buddha Kemenag berharap dapat berkontribusi dalam gerakan lingkungan yang lebih luas serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam," ujar Dirjen Bimas Buddha Kemenag Supriyadi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Sebelum melakukan meditasi dan penanaman pohon, seratusan umat Buddha terlebih dahulu membersihkan altar dan taman di Wihara Arya Dwipa Arama.

Supriyadi mengatakan penanaman pohon Bodhi dan Sala diinisiasi oleh Keluarga Besar Abdi Negara, termasuk TNI dan Polri. Kegiatan ini juga menyambut Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2025.

Menurut dia, penanaman pohon Bodhi memiliki makna mendalam secara lingkungan, spiritual, dan sosial.

Pohon Bodhi merupakan simbol penting dalam ajaran Buddha karena di bawah pohon inilah Siddhartha Gautama mencapai pencerahan. Sedangkan pohon Sala merupakan tempat Sang Buddha mencapai Parinibbana.

"Pohon-pohon ini bersejarah bagi umat Buddha. Secara ekologis, pohon ini juga dikenal mampu menyerap karbon, menjaga kualitas air dan tanah, serta mengurangi polusi udara," ujarnya.

Selain membersihkan tempat ibadah, meditasi dan penanaman pohon Bodhi, rangkaian kegiatan Waisak salah satunya adalah pengambilan air suci dari kompleks suci yang telah dibacakan paritta dan akan diberkati sebelum digunakan.

Pada 4 Mei 2025, akan dilaksanakan karya bakti dan doa bersama di makam pahlawan di seluruh Indonesia. Puncak perayaan Hari Waisak akan berlangsung pada 12 Mei 2025.

"Kita akan mengelilingi rumah ibadah dan melaksanakan Puja Bakti. Semoga membawa berkah bagi kita semua," kata dia.

Direktur Operasional TMII Arie Prasetyo merespons positif kegiatan bersih-bersih, meditasi, dan tanam pohon di TMII.

Ia mengaku bahagia karena kegiatan tersebut juga bertepatan dengan perayaan HUT ke-50 TMII. Dia menjelaskan, TMII saat ini memiliki 32 anjungan, 18 museum, serta berbagai wahana yang terbuka untuk kolaborasi lintas komunitas dan agama.

"TMII tidak akan sukses dan manfaat besar tanpa kerja sama berbagai komunitas, termasuk komunitas keagamaan. Kami terbuka untuk kolaborasi," ujarnya.

Baca juga: Waisak Nasional 2025 digelar di Candi Borobudur
Baca juga: Waisak 2025, Menag minta umat Buddha tonjolkan kesakralan

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |