Jakarta (ANTARA) - Analis meningkatkan target harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam seiring dengan pertumbuhan laba bersih perusahaan pada kuartal I-2025 yang tercatat sebesar 794 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp2,1 triliun.
UBS, misalnya, menaikkan target harga saham ANTM menjadi Rp2.785 dari sebelumnya Rp2.430. UBS menggunakan valuasi berbasis kinerja keuangan 2026. Target harga itu mencerminkan PER 2026 sebesar 10,4 kali.
“Kami mempertahankan ANTM sebagai saham pilihan teratas, didorong oleh pertumbuhan struktural yang kuat dari segmen emas, nikel, dan bauksit. Antam juga berpeluang menetapkan rasio dividen 100 persen lebih, karena tidak punya utang,” tulis UBS dalam risetnya, dikutip di Jakarta, Selasa.
UBS mencatat laba bersih Antam kuartal I-2025 mencapai 43 persen dan 48 persen dari proyeksi setahun penuh UBS dan konsensus analis, didorong oleh peningkatan margin di semua segmen bisnis yang unggul pada emas, dan logam.
Di segmen emas, margin EBITDA meningkat menjadi 7,6 persen dari sebelumnya 6,4 persen, melampaui proyeksi sebesar 7 persen. Jumlah itu diperkirakan bisa terus bertambah seiring datangnya pasokan emas dari perusahaan terafiliasi PT Freeport Indonesia, dengan jumlah yang disepakati mencapai 30 ton per tahun.
Pada bisnis nikel, harga jual rata-rata bijih nikel Antam cukup resilien dengan nilai 45 dolar AS per ton, naik 31 persen secara tahunan.
Sementara ASP feronikel kuartal I-2025 mencapai 12 ribu dolar AS per ton dengan cash cost 11 ribu dolar AS per ton. Dalam pandangan UBS, catatan ini menghapus kekhawatiran bisnis smelter ANTM bakal merugi.
Di bisnis bisnis hilirisasi nikel, UBS mencatat, perusahaan patungan (JV) Antam di sektor baterai EV terus berlanjut. Seiring dengan itu, penjualan bijih nikel Antam bisa bertambah 20 juta ton per tahun mulai 2029.
Penjualan bijih bauksit juga diperkirakan bisa melejit didukung oleh ekspansi kapasitas JV alumina. Terlebih, pemerintah telah melarang ekspor bijih bauksit, yang akan menguntungkan pemasok mineral ini, seperti Antam.
Selain UBS, BNI Sekuritas juga mengerek target harga saham ANTM. Sebelumnya, BNI Sekuritas menargetkan harga saham ANTM berada pada level Rp2.000, kemudian naik menjadi Rp3.000.
Baik UBS dan BNI Sekuritas menetapkan ANTM sebagai saham pilihan teratas di sektor mineral.
Baca juga: Antam siapkan ekosistem hilirisasi terintegrasi, pacu industri alumina
Baca juga: Emas Antam pada 6 Mei melonjak Rp26.000 menjadi Rp1,931 juta per gram
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025