Tangani polusi, KLH minta pengelola tol pasang stasiun pemantau udara

2 weeks ago 7

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) meminta pengelola jalan tol untuk menambah ruang terbuka hijau, memasang Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU), dan melakukan uji emisi, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas udara.

"Kita mulai mendorong mereka untuk melakukan pengelolaan dan perawatan ruang terbuka hijau mereka dengan melakukan penanaman pohon. Kita tahu pohon bisa menyerap emisi dari kendaraan bermotor," kata Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLH Rasio Ridho Sani di sela-sela rapat koordinasi dan diskusi dengan pengelola jalan tol di Jakarta, Senin.

Kementerian itu juga mendorong pihak pengelola jalan tol untuk memastikan bahwa mereka melakukan upaya-upaya pemantauan kualitas udara ambien di jalan-jalan tol.

Keberadaan SPKU untuk meningkatkan kemampuan pemantauan kualitas udara, terutama di kota-kota besar yang sering menghadapi isu polusi udara.

Baca juga: KLH prakarsai aturan khusus tangani polusi udara di Jabodetabek

Penambahan SPKU itu akan mempermudah KLH mengidentifikasi lokasi-lokasi yang menjadi sumber pencemar untuk dilakukan upaya pencegahan dan penanganan secara lebih efektif.

Pihaknya juga meminta penanganan tidak hanya ruang terbuka hijau dan area rehat, akan tetapi juga di pinggir koridor tol dengan penanaman pohon di sepanjang jalan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas udara.

"Juga mendorong atau memfasilitasi dilakukannya uji emisi, memastikan kendaraan yang masuk jalan tol itu kendaraan yang memenuhi emisinya. Kami sedang menyiapkan langkah bersama dengan pengelola jalan tol itu benar-benar bisa memenuhi emisinya," katanya.

KLH mengatakan siap memfasilitasi uji petik untuk memastikan kendaraan masuk jalan tol sudah memenuhi syarat baku mutu emisi yang dikeluarkan sebagai gas buang kendaraan bermotor.

Berdasarkan data diolah KLH, gas buang kendaraan bermotor diperkirakan menyumbang 42-57 persen penurunan kualitas udara di kota-kota besar saat musim kemarau.

Baca juga: KLH-pengelola jalan tol koordinasi untuk tekan polusi udara

Baca juga: Kendaraan bermotor sumbang 42-57 persen polusi udara saat kemarau

Baca juga: KLH: Konversi ke gas di kawasan industri bisa turunkan 20 persen emisi

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |