Taman Safari komitmen perkuat wisata Indonesia di mata dunia

1 month ago 11

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Taman Safari Indonesia (TSI) Group menyatakan komitmennya terhadap langkah strategis pemerintah dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan dunia.

Pernyataan itu disampaikan Senior Vice President Marketing TSI Group Alexander Zulkarnain di TSI Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, menyusul pernyataan Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, mengenai pentingnya sektor pariwisata sebagai penyeimbang ekonomi nasional di tengah tekanan kebijakan tarif global.

Sebagai pelaku utama taman rekreasi dan konservasi satwa bertaraf internasional di Indonesia, TSI Group mencatat kenaikan signifikan sebesar 30 persen untuk wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

"Wisatawan tersebut berasal dari negara-negara Eropa, Timur Tengah, dan Asia, termasuk Jerman, Belanda, Inggris, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Tiongkok, India, Singapura, dan Malaysia," kata Alex.

Untuk menyambut lonjakan wisman, TSI Group menghadirkan sejumlah destinasi dan atraksi wisata baru bertaraf internasional, antara lain Marine Safari Bali, Enchanting Valley Bogor, dan Enchanting Forest Prigen.

TSI Group juga melakukan peremajaan dan peningkatan kualitas fasilitas di unit-unit lainnya, termasuk Taman Safari Bogor, Taman Safari Prigen, Taman Safari Bali, Solo Safari, Jakarta Aquarium & Safari, serta Safari Beach Jateng.

TSI Group juga meningkatkan standar layanan menuju high quality tourism dengan mengadopsi sistem manajemen pengunjung berbasis digital, pelatihan SDM bersertifikat, serta integrasi ekosistem kuliner yang berfokus pada kepuasan pengunjung, dan experience-based attractions.

Selain itu, TSI Group bermitra dengan pelaku UMKM lokal, antara lain penyedia bahan baku makanan, produk kerajinan tangan, hingga program kemitraan desa wisata di sekitar area konservasi.

Tidak hanya menawarkan hiburan, seluruh taman dalam TSI Group tetap menjunjung tinggi misi edukasi dan konservasi. Pengunjung diajak mengenal lebih dari 400 spesies satwa langka dalam habitat yang menyerupai alam asli, termasuk partisipasi dalam program satwa endemik seperti Harimau Sumatra, Orangutan Kalimantan, Komodo, Banteng Jawa, Jalak Bali, dll.

Alex menjelaskan, TSI Group melihat tantangan global, termasuk dampak perang dagang dan tarif dagang bukan sebagai hambatan, tetapi sebagai momentum untuk meningkatkan daya saing di sektor pariwisata.

Dengan mengandalkan “ekspor jasa” berbasis pengalaman wisata dan konservasi, TSI Group optimistis dapat turut menopang kestabilan ekonomi nasional, mendatangkan devisa, dan menciptakan ribuan lapangan kerja baru di sektor pariwisata.

“Kami percaya bahwa taman rekreasi dengan misi konservasi dan budaya adalah magnet baru bagi wisatawan global yang mencari pengalaman bermakna. TSI Group siap menjadi garda depan dalam mengusung Indonesia sebagai destinasi pariwisata unggulan dunia," ujar Alex.

Baca juga: Harga tiket Taman Safari saat libur Lebaran 2025

Baca juga: TSI siapkan paket libur Lebaran di Safari Resort Bogor

Baca juga: Kemenko Kumham Imipas dan Taman Safari sepakati kerja sama KI

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |