Moskow (ANTARA) - Perundingan tahap kedua perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza akan berlanjut di Doha, Qatar pada akhir pekan ini setelah pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu memastikan delegasinya hadir dalam kegiatan tersebut, demikian mengutip pernyataan kantor pemimpin otoritas Israel.
Keputusan ini diambil setelah Netanyahu menggelar pembicaraan di Washington dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz serta utusan khusus Presiden Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff.
"Pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu bertemu di Washington dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz dan utusan khusus Presiden Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff," demikian pernyataan resmi kantor Netanyahu.
Pernyataan itu juga menyebutkan, "Diskusi berlangsung konstruktif dalam suasana yang bersahabat. Sebagai hasilnya, Israel sedang bersiap mengutus delegasi ke Doha akhir pekan ini guna merampungkan aspek teknis pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di Gaza,"
Setelah kembali dari Amerika Serikat, Netanyahu juga berencana menggelar rapat kabinet keamanan untuk membahas posisi Israel dalam tahap kedua perjanjian tersebut, yang akan menjadi pedoman dalam langkah-langkah negosiasi selanjutnya, tambah pernyataan itu.
Netanyahu tiba di Washington pada Minggu (2/2), menjadikannya pemimpin asing pertama yang diundang ke Gedung Putih oleh Presiden AS sejak pelantikannya.
Israel dan Hamas, dengan mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, telah menyepakati gencatan senjata selama 42 hari pada 15 Januari.
Kedua belah pihak menyatakan niat mereka untuk mengakhiri permusuhan yang telah menewaskan lebih dari 47.500 warga Palestina dan sekitar 1.500 warga Israel dalam 15 bulan terakhir.
Konflik ini juga meluas ke Lebanon dan Yaman serta memicu saling serang rudal antara Israel dan Iran.
Tahap pertama kesepakatan mencakup pertukaran tahanan secara terbatas, penarikan pasukan Israel ke perbatasan Gaza, dan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, tahap kedua dan ketiga masih dalam proses perundingan.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Hamas tuding Israel tunda akses bantuan kemanusiaan ke Gaza
Baca juga: Trump tidak jamin gencatan senjata Gaza dapat bertahan
Penerjemah: Primayanti
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025