Padang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan hingga saat ini Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) telah memiliki empat lokasi Tsunami Ready Community (TRC) atau masyarakat siaga tsunami yang diakui di level nasional maupun internasional.
"Untuk wilayah Sumbar sudah diakui empat lokasi dimana tiga lokasi level internasional dan satu lokasi masih level nasional menuju internasional," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Padang Panjang Suaidi Ahadi di Padang, Jumat.
Tiga lokasi yang telah diakui oleh UNESCO sebagai percontohan program masyarakat siaga tsunami tersebut di antaranya Kelurahan Purus dan Kelurahan Lolong Belanti, Kota Padang. Keduanya dikukuhkan oleh UNESCO Komisi Oseanografi Antarpemerintah (Intergovernmental Oceanographic Commission) pada Desember 2022.
"Yang ketiga yakni Nagari Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman," tambahnya.
Secara umum, ketiga lokasi Sumbar yang mendapatkan pengakuan internasional terkait siaga tsunami tersebut artinya telah memenuhi 12 indikator yang ditetapkan UNESCO dalam program masyarakat siaga tsunami.
Suaidi mengatakan untuk satu lokasi Sumbar yang diakui pada level nasional ialah Desa Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Desa tersebut juga sedang dipersiapkan untuk menjadi masyarakat siaga tsunami UNESCO.
Ia berharap keempat lokasi yang telah diakui baik level internasional maupun nasional tersebut dapat menularkan contoh baik ke desa-desa tetangganya untuk dapat membangun komunitas yang siap menghadapi tsunami.
"Jadi ini benar-benar dibangun atas inisiasi warga setempat atau bottom up (bawah ke atas), bukan berdasarkan top bottom (atas ke bawah)," kata dia.
Untuk menyiapkan masyarakat siaga tsunami BMKG secara umum hanya bersifat mendampingi dalam mencari kearifan-kearifan lokal yang terdapat di lokasi tersebut.
UNESCO memiliki program TRC atau masyarakat siaga tsunami untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi tsunami. Program itu bertujuan melindungi kehidupan, harta benda serta mata pencaharian masyarakat pesisir.
Sehingga, dengan masyarakat yang siap menghadapi bencana tsunami diharapkan mampu mencegah dan mengurangi risiko tsunami, membangun ketahanan tsunami, meminimalisir korban jiwa termasuk kerugian ekonomi.
Baca juga: BMKG: Semua pihak serius tanggapi kerawanan gempa-tsunami saat Lebaran
Baca juga: BMKG: Kesiapsiagaan masyarakat kunci zero victim gempa dan tsunami
Baca juga: BMKG optimistis Indonesia bisa jalankan amanat Deklarasi Aceh
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025