Jakarta (ANTARA) - Pelatih kepala ganda putri Pratama Pelatnas PBSI Ade Lukas menargetkan pasangan ganda putri Indonesia Siti Sarah Azzahra/Az Zahra Ditya Ramadhani bisa menembus babak final BNI Indonesia Masters 2025 yang berlangsung di GOR PBSI Sumatera Utara yang berlangsung pada 21-26 Oktober.
Ade Lukas mengatakan bahwa kondisi dan persiapan anak didiknya kini sudah maksimal, tinggal menyesuaikan adaptasi dan kesulitan yang akan dijalani di lapangan.
"Untuk target sendiri pastinya Siti Sarah Azzahra/Az Zahra Ditya Ramadhani bisa sampai ke final lagi sama halnya seperti hasil minggu lalu di Malaysia super 100. Intinya kalau untuk anak buah saya (tim Pratama) targetnya minimal semifinal,” ujar Lukas dikutip dari keterangan PBSI, Selasa.
Sementara itu, Kepala Pelatih Ganda Campuran Utama, Rionny Mainaky menegaskan pentingnya menjaga fokus dan kondisi fisik di tengah padatnya kalender turnamen internasional.
“Kami berpesan agar para pemain tetap disiplin menjaga pola makan, istirahat, dan menjaga kondisi tubuh. Untuk dua pasang ini (Dejan/Bernadine dan Faza/Aisyah) hasilnya cukup baik namun sayang mereka tidak juara. Program latihan hari ini ditujukan untuk lebih menjaga kondisi mereka seusai bertanding kemarin,” kata Rionny.
Rionny mengungkapkan bahwa target di sektor kali ini yakni menjadi juara, namun melihat potensi para pesaing di pembagian bagan akan sangat sulit bahkan sejak babak pertama.
"Target sektor ganda campuran yakni memasang target juara tetapi melihat dari bagan kita akan fokus satu-satu dulu karena dari babak pertama lawan yang dihadapi sudah berat," ujar Rionny.
Turnamen yang diikuti oleh Indonesia lalu Malaysia, China, Japan, Thailand, Macau China, India, Korea Selatan, Chinese Taipei, Polandia, Sri Lanka, USA, Australia, UAE dan Vietnam ini merupakan turnamen BWF dengan level super 100 dan memperebutkan total hadiah 110.000 dolar AS atau sekitar Rp1.8 miliar.
Baca juga: 232 atlet dari 15 negara bersaing di Wondr Indonesia Master 2025
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
