Seorang kakek hilang saat cari udang di sungai, diduga diterkam buaya

3 weeks ago 16
Informasi awal warga Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, diduga diterkam buaya pada Sabtu (22/11), sekitar pukul 04.00 WIB, saat yang bersangkutan mencari udang di Sungai Rangkang

Sampit (ANTARA) - Salah seorang warga bernama Muhran berusia 63 tahun di Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menghilang dan diduga diterkam buaya saat beraktivitas di Sungai Rangkang wilayah setempat.

“Informasi awal warga Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, diduga diterkam buaya pada Sabtu (22/11), sekitar pukul 04.00 WIB, saat yang bersangkutan mencari udang di Sungai Rangkang, kira-kira 30 menit dari desa,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur (Kotim) Multazam di Sampit, Sabtu.

Berdasarkan informasi dari para saksi, Erwin dan Kimi, kata dia, korban sempat berteriak minta tolong namun karena keadaan masih gelap, sehingga para saksi kesulitan melakukan penyelamatan dan korban sudah ditarik ke laut oleh buaya.

Baca juga: BPBD: Satu jenazah kembali ditemukan di perairan Ujung Pandaran

Kemudian para saksi segera melaporkan kejadian tersebut ke warga desa untuk mencari bala bantuan.

“Saat ini proses pencarian masih berlangsung. Ada tiga tim yang dilibatkan, yakni tim pihak Desa Satiruk, tim pihak kecamatan (Forkopimcam), dan tim gabungan Pos SAR Sampit, Ditpolairud, Pos AL dan BPBD. Tim ketiga telah meluncur pukul 09:00 WIB tadi,” ucap Multazam.

Sementara itu cucu korban, Chandra menyebut sang kakek biasa beraktivitas di sungai pada waktu tertentu. Namun kali ini keterlambatannya memicu dugaan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Pihak keluarga awalnya tidak percaya dengan kabar kakeknya menjadi korban sambaran buaya. Akan tetapi setelah mendapat telepon dari sepupunya yang juga berada di lokasi, informasi tersebut dipastikan benar dan membuat keluarga semakin cemas.

Baca juga: BPBD: Tiga kebakaran lahan dalam sehari terjadi di Kotawaringin Timur

“Saat ini keluarga melakukan pencarian di sepanjang aliran Sungai Rangkang, tapi masih belum dapat,” ujarnya.

Ia menambahkan warga setempat turut membantu pencarian dengan perahu dan peralatan seadanya. Pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait demi menemukan keberadaan sang kakek.

Meski telah menyisir beberapa titik yang dicurigai, upaya tersebut belum membuahkan hasil. Kondisi sungai yang luas dan merupakan habitat buaya turut menyulitkan proses pencarian.

"Kami berharap kakek dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat,” ucap Chandra.

Baca juga: Banjir kembali rendam empat desa di Kotawaringin Timur

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Devita Maulina
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |