Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali mengajak warga Jakarta untuk ikut terlibat di dalam pengembangan pertanian perkotaan dengan memanfaatkan teknologi sebagai upaya mendukung ketahanan pangan.
Dia mengatakan kemajuan teknologi saat ini seharusnya semakin memudahkan bagi warga Jakarta untuk mengembangkan pertanian di perkotaan tanpa harus terkendala waktu.
Baca juga: Teguh Setyabudi minta semua wilayah Jakarta optimalkan pertanian kota
"Agro Eduwisata Jakarta Selatan sebenarnya memberi contoh bagaimana sebenarnya pertanian perkotaan itu bisa dilakukan. Ini memotivasi bagi warga di Jakarta yang memiliki lahan agar dapat ikut berperan," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Agro Eduwisata yang dimaksud Marullah berlokasi di Jalan Poncol, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Di sana, terdapat rumah taman pintar (smart garden house/ SGH), yang menerapkan sistem penyiraman otomatis enam kali sehari untuk 315 pohon.
Baca juga: DKI gerakan masyarakat pesisir berpartisipasi jaga kelestarian laut
Tak hanya penyiraman, metode pertanian lainnya di SGH juga dilakukan secara otomatis seperti pemeliharaan, pemberian nutrisi, bubuk, dan lainnya.
Dengan begitu, sambung Marullah, warga setempat di sela kesibukan, sudah bisa dengan mudah mengatur segala perawatan tanamannya, seperti menyiram setiap beberapa jam sekali dengan pengaturan mesin otomatis.
Marullah berkesempatan memanen melon varietas sweet net di Smart Garden House, Agro Edukasi Wisata Ragunan, Jakarta Selatan Jumat ini. Dalam kegiatan tersebut, dia didampingi Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan Ali Murthadho, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Selatan Hasudungan A. Sidabalok, serta Lurah Ragunan Sulastriyani.
Baca juga: Polres Kepulauan Seribu kembangkan pertanian untuk ketahanan pangan
"Dari seluruh proses itu, dalam kurun waktu 70 hari sudah bisa dipanen. Tadi saya memanen sekitar 315 melon. Masing-masing melon ketika dipanen berkisar satu sampai satu setengah kilogram (kg). Harganya pun sekarang cukup baik di pasar," ujar Marullah.
Sementara merujuk Hasil Sensus Pertanian 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Jakarta Selatan menjadi wilayah terbanyak dengan rumah tangga usaha pertanian (RTUP) yang melakukan usaha pertanian di lahan terbatas yakni sebanyak 1.372 RTUP, diikuti Jakarta Timur (1.277 RTUP), Jakarta Barat (852 RTUP), Jakarta Utara (542 RTUP), Jakarta Pusat (535 RTUP), dan Kepulauan Seribu (15 RTUP).
Wilayah Jakarta Selatan juga tercatat memiliki jumlah RTUP terbanyak yang menggunakan teknologi seperti hidroponik, aquaponik, vertikultur, dan lainnya yakni 126 RTUP, diikuti Jakarta Timur (114 RTUP), Jakarta Barat (69 RTUP), Jakarta Utara (35 RTUP), Jakarta Pusat (23 RTUP), serta Kepulauan Seribu (3 RTUP).
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024