RUPSLB Unilever setujui divestasi bisnis es krim hingga rombak direksi

1 month ago 19
Nilai total dari rencana penjualan bisnis es krim (tidak termasuk PPN) adalah sebesar Rp7 triliun

Jakarta (ANTARA) - Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dan rapat umum pemegang saham independen PT Unilever Indonesia Tbk menyetujui langkah divestasi bisnis es krim hingga rombak jajaran direksi.

“Keputusan strategis ini mencerminkan komitmen kami untuk memperkuat posisi perseroan dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham independen atas dukungan dan persetujuannya terhadap rencana perseroan untuk mendivestasikan bisnis es krim,” ujar Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Dalam usulan pertama, para pemegang saham Unilever menyepakati untuk menjual bisnis es krim kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia.

Nilai total dari rencana penjualan bisnis es krim (tidak termasuk PPN) adalah sebesar Rp7 triliun.

"Dalam jangka pendek, transaksi ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada para pemegang saham, karena perseroan berencana akan mendistribusikan hasil penjualan sebagai dividen tunai pada saat transaksi selesai. Selain itu, transaksi ini diharapkan dapat memperkuat posisi kas perseroan dan mengurangi ketergantungan terhadap pendanaan eksternal," jelasnya.

Setelah transaksi selesai, lanjut Benjie, perseroan akan berfokus pada bisnis intinya yaitu home and personal care (terdiri dari home care, beauty & wellbeing, dan personal care) dan nutrition.

“Unilever Indonesia bermaksud merampingkan operasional, meningkatkan efisiensi, dan mendorong inovasi dengan mengembalikan fokus pada area bisnis inti kami. Pendekatan strategis ini memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih baik, memperkuat posisi kami di pasar, dan pada akhirnya meningkatkan kinerja keuangan,” terang Benjie.

Sementara, General Manager Ice Cream Indonesia Amaryllis Esti Wijono menuturkan hal ini membuka babak baru yang menarik bagi bisnis es krim miliknya di Indonesia, yang memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus pada industri es krim.

"Dengan peningkatan ketangkasan dan pendekatan yang lebih terdedikasi, kami berada di posisi tepat untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan yang signifikan di sektor yang dinamis ini. Kami tetap berkomitmen untuk mendorong inovasi dan memberikan produk yang istimewa untuk memenuhi kebutuhan konsumen kami yang terus berkembang,” katanya.

Lebih lanjut, Unilever juga mengumumkan perubahan kepemimpinan. Lewat RUPSLB, direksi baru yang diangkat adalah Alejandro Meinardo Jr Santos Concha, Vandana Suri, dan Neeraj Lal.

Alejandro memiliki latar belakang di bidang penjualan dan manajemen umum dengan pengalaman berkarir selama 30 tahun di Filipina, Myanmar, dan Indonesia.

Ia memulai karirnya di Unilever Filipina dan telah memegang berbagai posisi di bidang General Trade, Modern Trade, Customer Marketing, Brand, dan Operations.

Alejandro memulai perjalanan di Indonesia sebagai Ice Cream General Manager, dan mulai menjabat sebagai VP Customer Development (Sales) Indonesia pada 1 Agustus 2024.

Kemudian, Vandana adalah pemimpin dalam bidang pemasaran yang berpengalaman, dikenal piawai membangun merek hingga skala besar dan mengembangkan segmen pasar yang baru.

Dengan pengalaman karier lebih dari 20 tahun, ia telah memimpin berbagai kategori utama seperti skin care & laundry. Baru-baru ini, Vandana menjabat sebagai Global Brand Vice President Pond's yang mana ia memimpin rebranding dan peluncuran kembali merek Pond's pada 2023.

Vandana bergabung dengan Unilever lebih dari 12 tahun yang lalu, dimulai dari Hindustan Unilever Limited pada 2011, dan telah bekerja di semua divisi utama perseroan, termasuk Home Care, Beauty & Wellbeing, dan Nutrition.

Direksi lainnya, Neeraj berpengalaman selama 22 tahun, termasuk 17 tahun di Unilever, yang mana ia memegang beberapa posisi senior di berbagai pasar utama seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. Terakhir, ia menjabat sebagai Head of Commercial Experience di Unilever Operations, yang bertanggung jawab atas Global Finance dan Procurement Operations.

Benjie menyampaikan apresiasi dan harapan kepada para mantan direktur.

“Atas nama perseroan, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih dan hormat kami kepada Hernie Raharja, Ainul Yaqin, dan Vivek Agarwal atas kontribusi dan dedikasi mereka yang luar biasa selama masa menjabat. Kepemimpinan, visi, dan komitmen mereka telah memainkan peran penting dalam mendorong strategi dan rencana aksi Perseroan. Semoga sukses dan bahagia dalam langkah-langkah selanjutnya, warisan rekan-rekan kami ini akan tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan Unilever Indonesia,” ungkapnya.

Adapun Vivek dan Ainul akan mengemban peran baru sebagai bagian dari tim manajemen global Unilever.

Vivek akan mengawasi Southeast Asia (SEA) Portfolio Development, sementara Ainul akan memimpin Personal Care Digital Marketing Transformation and Capability, dengan fokus khusus pada pasar Asia. Sementara, Hernie memutuskan untuk meraih peluang di luar perseroan.

“Kami yakin keputusan-keputusan strategis ini adalah bagian penting dari komitmen kami untuk membangun bisnis yang terus bertumbuh secara jangka panjang di Indonesia. Inisiatif strategis perseroan dalam memfokuskan kembali bisnis juga akan mendorong inovasi yang lebih berdampak, memastikan bahwa bisnis tetap tangguh dan berada pada posisi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan,” sebut Benjie.

Baca juga: Unilever: Penting bagi perusahaan praktikkan DEI guna ciptakan inovasi

Baca juga: Unilever tekan pemakaian plastik dukung agenda berkelanjutan

Baca juga: Laba bersih Unilever turun 11 persen jadi Rp2,46 triliun di semester I

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |