Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Australia sepakat memperkuat tata kelola global berbasis aturan serta sistem perdagangan multilateral yang ditujukan untuk menjaga keamanan rantai pasok dunia.
“Kita perlu memperkuat mekanisme berbasis pasar untuk menjaga keamanan rantai pasok melalui inovasi dan kerja sama,” kata Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi dalam pertemuan bilateral strategis Sherpa G20 Australia dan Sherpa G20 Indonesia menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Johannesburg, Afrika Selatan, Jumat.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Edi mengatakan, Indonesia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap Presidensi Afrika Selatan dan mendorong tercapainya kesepakatan pada empat prioritas utama, yakni penguatan ketahanan dan respons bencana, keberlanjutan utang, mobilisasi pendanaan bagi transisi energi yang adil dan inklusif, serta pengembangan mineral kritis secara bertanggung jawab.
Indonesia menyoroti bahwa penguatan pasokan mineral kritis harus dilakukan secara bertanggung jawab dengan mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan dan dampak ekologis jangka panjang.
Baca juga: Kemdiktisaintek buka peluang perkuat kerja sama riset dengan Australia
“Indonesia menegaskan komitmennya untuk berkolaborasi secara aktif dan konstruktif dengan Presidensi G20 Amerika Serikat Tahun 2026, serta mempersiapkan partisipasi dalam pertemuan Sherpa G20 pertama,” ujar Edi.
Selain itu, Indonesia juga mendorong untuk tercapainya hasil signifikan pada Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-14 (MC14) yang akan diselenggarakan pada Maret 2026 di Yaoundé, Kamerun.
Kedua negara juga membahas pentingnya pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial (AI) yang tetap menjaga kepercayaan publik.
Pertemuan itu dihadiri First Assistant Secretary Department of the Prime Minister and Cabinet Australia Lisa Elliston. serta perwakilan Sherpa G20 kedua negara.
Baca juga: CONNECT-ED digelar guna perkuat kolaborasi startup Indonesia-Australia
Delegasi Australia, dalam kesempatan itu, menegaskan pentingnya menjaga G20 sebagai forum ekonomi utama dunia. Negeri tersebut mendorong agar Leaders’ Declaration memuat isu geopolitik strategis serta menaruh perhatian pada pemberdayaan ekonomi perempuan dan percepatan aksi perubahan iklim, khususnya dalam transisi energi yang lebih terjangkau.
Baca juga: Memperkuat strategi diplomasi pertahanan RI–Australia di Era Prabowo
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































