Antaranews (ANTARA) - Sejumlah negara Barat mendorong Rusia ke titik batasnya, sehingga Moskow tidak punya pilihan selain meresponsnya, demikian Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan inklusif dewan penasihat atau kolese (collegium) Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (16/12).
Menurut dia, negara-negara Barat menggunakan ancaman palsu Rusia untuk menakut-nakuti penduduk mereka, seraya mendorong Moskow ke titik batasnya dan terpaksa respons, kata Putin.
Dia menegaskan sejumlah negara Barat melancarkan perang hybrid dan menempuh kebijakan pengekangan terhadap negara-negara yang mereka lawan, termasuk Rusia.
Putin mengemukakan bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sedang meningkatkan anggaran militer, mengerahkan beberapa kelompok penyerang di dekat perbatasan Rusia, dan meningkatkan jumlah pasukan Amerika Serikat (AS) di Eropa, dengan total saat ini melebihi 100.000 orang.
Blok tersebut juga memperkuat kehadirannya di kawasan Asia-Pasifik seraya membentuk aliansi militer yang dipimpin oleh AS dan melemahkan arsitektur keamanan yang sudah lama ada di sana.
"Upaya AS yang bertujuan untuk menciptakan dan mempersiapkan senjata berpresisi tinggi berbasis darat dengan jangkauan hingga 5.500 km untuk ditempatkan di zona depan sangat mengkhawatirkan," kata Putin.
Dia memperingatkan bahwa jika AS melanjutkan penempatan rudal tersebut, Rusia akan mencabut pembatasan sepihaknya yang sebelumnya diberlakukan dalam kerangka Traktat Angkatan Nuklir Jangka Menengah (Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty).
Putin menyatakan bahwa Angkatan Darat dan Angkatan Laut Rusia sedang dimodernisasi, dan sebanyak 95 persen kekuatan nuklir strategis negara itu kini dilengkapi dengan senjata modern.
Putin mengatakan produksi massal untuk sistem rudal jarak menengah baru, Oreshnik, negara itu akan dimulai dalam waktu dekat.
Presiden Rusia mengatakan bahwa kekuatan nuklir strategis Rusia sangat penting dalam menjaga kedaulatan dan integritas teritorial, dengan menambahkan bahwa juga "penting untuk menjaga kekuatan nuklir nonstrategis dalam kesiapan tempur yang konstan dan berlanjut ... melaksanakan latihan untuk mempraktikkan penggunaannya".
Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2024