Pupuk Indonesia ajak petani Manggarai Barat tebus pupuk bersubsidi

15 hours ago 4
kami mengajak kepada seluruh petani terdaftar untuk menebus pupuk bersubsidi untuk mendukung musim tanam

Jakarta (ANTARA) - Pupuk Indonesia mengajak petani di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), agar menebus pupuk bersubsidi guna meningkatkan produktivitas pertanian padi di daerah tersebut.

"Pupuk Indonesia senantiasa berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi petani terdaftar di Kabupaten Manggarai Barat sesuai dengan regulasi," kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam kunjungannya di Manggarai Barat sebagaimana keterangan di Jakarta, Sabtu.

Saat ini, Pupuk Indonesia telah menyediakan stok pupuk bersubsidi sebanyak 1.715 ton khusus di Manggarai Barat yang merupakan lumbung padi Provinsi NTT.

Rahmad menyebutkan stok per 2 Mei 2025 itu terdiri atas 1.324 ton urea dan 391 ton NPK. Stok tersebut lebih banyak dari ketentuan minimum yang diatur oleh pemerintah.

Pemerintah telah memperbaiki tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi melalui Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025.

Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian bertanggung jawab menyalurkan pupuk bersubsidi sampai ke titik serah, yaitu kios atau gapoktan (gabungan kelompok tani), sehingga petani tidak jauh-jauh.

"Pemerintah benar-benar ingin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat," ucap Rahmad.

Sementara untuk Provinsi NTT, Pupuk Indonesia juga menyediakan stok yang cukup, yaitu 19.753 ton. Persediaan tersebut antara lain 10.819 ton urea dan 8.933 ton NPK.

Ia menegaskan semua stok tersebut di atas ketentuan minimum yang diatur pemerintah, sehingga aman dan cukup baik di level provinsi maupun kabupaten/kota di NTT.

“Jika berbicara produktivitas, pupuk kontribusinya sangat besar. Tidak mungkin meningkatkan produktivitas pertanian tanpa pupuk. Maka dari itu, kami mengajak kepada seluruh petani terdaftar untuk menebus pupuk bersubsidi untuk mendukung musim tanam,” ujarnya.

Pada kunjungannya, Rahmad juga memberikan solusi konkret terhadap petani terdaftar di Desa Tanjung Boleng Kecamatan Boleng Kabupaten Manggarai Barat.

Ia mengungkapkan mendapatkan kabar, petani di Tanjung Boleng mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi karena terkendala jarak dan infrastruktur jalan saat melakukan penebusan pupuk bersubsidi di kios.

Oleh karena itu, tambahnya, Pupuk Indonesia sementara membuka layanan penebusan pupuk di Labuan Bajo, sehingga petani yang berlokasi di Tanjung Boleng menebus pupuk lebih dekat. Tapi ketika sudah ada koperasi desa, petani bisa menebus di sini, tidak jauh-jauh.

“Sekarang bisa kita alihkan sementara di Labuan Bajo, setelah nanti September kita sampaikan pupuk di gudang desa (Tanjung Belong) yang sekarang sedang disiapkan. Saya ingin Tanjung Boleng menjadi contoh bagaimana melayani petani di desa ujung dengan tepat. Saya dapat mandat langsung, di manapun petani maka harus melayani dengan baik,” ujar Rahmad.

Untuk kelancaran pendistribusian dan layanan pupuk bersubsidi di wilayah NTT, termasuk di Manggarai Barat, Pupuk Indonesia juga menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung. Yaitu 15 petugas lapangan, 24 gudang penyangga, 10 distributor, dan sebanyak 405 kios/pengecer.

Lebih lanjut ia menjelaskan pemerintah saat ini telah banyak melakukan penyederhanaan regulasi dan perbaikan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi.

Tahun 2025, pupuk bersubsidi sudah bisa ditebus per 1 Januari, sehingga pupuk bersubsidi terdistribusi dengan optimal dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.

Adapun penyerapan pupuk bersubsidi di NTT hingga April 2025 sebanyak 28.895 ton atau 20 persen dari total alokasi sepanjang tahun 2025, yaitu sebesar 145.438 ton.

Kontribusi ini juga menyumbang capaian produktivitas padi tertinggi nasional selama tujuh tahun terakhir periode Januari-April 2025.

"Untuk musim tanam Oktober-Maret periode ini (penyerapan pupuk bersubsidi) mencapai 4,5 juta ton, sementara di periode tahun sebelumnya hanya 3 juta ton secara nasional. Artinya naik 50 persen. Dampaknya jelas, Indonesia tidak membutuhkan impor beras, bahkan mau ekspor beras. Pemerintah benar-benar ingin produktivitas pertanian meningkat," imbuh Rahmad.

Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Boleng, Saharudin mengapresiasi langkah tanggap Pupuk Indonesia memberikan kemudahan pupuk bersubsidi di Labuan Bajo untuk petani terdaftar di Tanjung Boleng.

Dengan solusi ini petani di Tanjung Boleng lebih mudah mendapatkan pupuk bersubsidi dibandingkan sebelumnya.

“Sebagian besar warga Tanjung Boleng bekerja sebagai petani. Kami senang, kami menyampaikan terima kasih atas kebijakan penebusan pupuk di Labuan Bajo untuk petani terdaftar di Tanjung Boleng, ini lebih dekat, dan transportasi lebih murah," katanya.

Baca juga: Pupuk Indonesia raih penghargaan dalam strategi kurangi emisi karbon

Baca juga: Pupuk Indonesia revitalisasi pabrik, jaga keterjangkauan harga pupuk

Baca juga: Pupuk Indonesia gaungkan kolaborasi kunci wujudkan ketahanan pangan

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |