Jakarta (ANTARA) - PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) mendukung pembudidayaan tanaman buah langka lakum (Cayratia trifolia) dan pengolahannya menjadi barang konsumsi di Sungai Bundu Laut, Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).
Program Community Empowerment itu merupakan salah satu pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan di bidang lingkungan dan pengembangan ekonomi., kata siaran pers perusahaan di Jakarta, Jumat.
Senior Vice President Sekretariat Perusahaan Pelindo Solusi Logistik, Kiki M. Hikmat, mengatakan, program ini adalah langkah konkret SPSL Group untuk melaksanakan inisiatif berdasarkan pendekatan adaptasi dan mitigasi aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).
Selain itu, program ini juga merupakan kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),
Baca juga: SPSL siap membicarakan tarif Tol Cibitung-Cilincing
“Kami percaya upaya penguatan kapasitas masyarakat harus dilakukan secara berkelanjutan. Program ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan tanaman langka seperti lakum, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat melalui pelatihan pengolahan dan pemasaran produk berbasis lakum," tambah dia.
"Kami berharap masyarakat Sungai Bundu Laut dapat mandiri secara ekonomi sekaligus menjadi penggerak pelestarian keanekaragaman hayati lokal,” kata Kiki.
Dalam pelaksanaannya, SPSL bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kelompok budi daya buah lakum dari SMKN 1 Sungai Kunyit. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan pelestarian lingkungan.
Baca juga: Pelindo Solusi Logistik raih penghargaan ASRRAT 2024
Dukungan penuh dari berbagai pihak diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara SPSL dan masyarakat dalam menjaga ekosistem di wilayah Sungai Bundu Laut.
Camat Sungai Kunyit, Teddy Prawoto, mengapresiasi langkah SPSL Group dalam menjalankan program Community Empowerment itu.
Menurut dia, program ini sangat relevan untuk menjaga ekosistem dan kelestarian lingkungan sekaligus secara bertahap meningkatkan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 1 Sungai Kunyit, Kenti Isnawati, menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan oleh SPSL dalam pengembangan budi daya buah lakum yang sebelumnya memiliki keterbatasan kapasitas produksi.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan dari SPSL Group. Program ini sangat membantu kami dalam meningkatkan jumlah produksi dan mempermudah proses perizinan, yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha ini. Dukungan seperti ini sangat berarti bagi kemajuan kami, khususnya dalam meningkatkan kompetensi siswa-siswa kami dan pengembangan potensi lokal,” ujarnya.
Buah lakum (Cayratia trifolia) merupakan sejenis anggur hutan yang tumbuh liar di hutan Kalimantan. Berdasarkan hasil penelitian beberapa lembaga independen, buah lakum diketahui memiliki kandungan vitamin C dan antioksidan yang tinggi.
Saat ini, Pelindo Solusi Logistik berkolaborasi dengan kelompok budi daya buah Lakum dari SMKN 1 Sungai Kunyit untuk memulai program budi daya serta pengolahan buah lakum menjadi sirup dengan rasa manis, aroma khas, dan potensi penjualan yang baik.
Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024