Jakarta (ANTARA) - Gelandang bertahan klub Belgia Lommel SK Joey Pelupessy saat ini tengah dalam tahap untuk berstatus sebagai warga negara Indonesia (WNI) sehingga bisa membela tim nasional Indonesia yang akan menjalani lanjutan laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pemain yang bertugas sebagai jangkar dari Lommel SK ini mempunyai garis keturunan Indonesia tepatnya dari Maluku yang berasal dari kakek dan neneknya.
Pemain kelahiran Almelo, Belanda, 15 Mei 1993 tersebut mengawali karir sepak bola dengan berseragam SVVN Nijverdal.
Usai tampil mengesankan di sana, Joey kemudian pindah ke akademi FC Twente pada 2004.
Di akademi tersebut, Joey menunjukkan penampilan yang menjanjikan mulai dari FC Twente U-17, U-19, U-21 dan menembus tim senior pada 2013.
Namun kontraknya di FC Twente tak berlangsung lama, Joey pun hengkang ke Heracles Almelo pada musim 2014.
Di Heracles, Joey mencatatkan total 119 pertandingan dengan mengemas total lima gol dan enam assits.
Baca juga: Profil calon pemain timnas Indonesia : Emil Audero, benteng Palermo
Petualangan Joey di Belanda kemudian berlanjut ke tanah Inggris. Joey kemudian dikontrak oleh tim Championship, Sheffield Wednesday pada 2018.
Berseragam Sheffeield Wednesday, Joey total mengemas satu gol dan tiga assits dari 119 kali penampilan di semua kompetisi dari musim 2018 hingga 2021.
Joey kemudian pindah ke klub Turki, Girensunspor dengan mencatatkan total 22 kali penampilan pada kurun waktu 2021-2022.
Joey kemudian kembali ke Belanda membela FC Groningen pada musim 2022. Meski sempat dipercaya sebagai kapten, namun Joey memutuskan hengkang ke klub Belgia Lommel SK pada bursa transfer musim dingin 2025.
Kini Joey telah mencatatkan lima penampilan dan satu assits untuk Lommel di Challenger Pro League.
Joey diharapkan sudah mampu berseragam Garuda pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang berlangsung pada Maret.
Baca juga: Menpora masih tunggu pengajuan naturalisasi Audero, Pelupessy, James
Baca juga: Urusan berkas jadi penyebab sulitnya naturalisasi Jairo Riedewald
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
