Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan (Atdag) Washington D.C. menyebut kopi specialty dari berbagai daerah di Nusantara berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar 30 juta dolar AS atau setara Rp498 miliar pada pameran Specialty Coffee Expo (SCE) 2025 di Amerika Serikat (AS) pada akhir April 2025.
Atase Perdagangan (Atdag) Washington D.C. Ranitya Kusumadewi mengatakan, keikutsertaan pada SCE memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam industri kopi specialty dunia.
"Kopi specialty asal Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi Rp498 miliar. Paviliun Indonesia telah memamerkan kekayaan rasa dan aroma kopi dari berbagai daerah di Nusantara, misalnya Jawa Barat, Sumatra, Toraja, Jawa Tengah, Gayo, dan Toba," kata Ranitya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Kopi specialty merupakan kopi kelas tertinggi dengan standar produksi yang ketat. Kopi ini diproses secara khusus sejak penanaman hingga menjadi produk akhir.
Proses produksinya memiliki tingkat ketelusuran (traceability) yang tinggi hingga ke konsumen akhir, menjadikan kopi specialty mampu membawa cerita tentang kopi dengan romantisme tinggi yang disukai konsumen.
Ranitya menyampaikan, pesatnya pertumbuhan industri kopi di AS serta tantangan perdagangan global mengharuskan Indonesia perlu lebih gencar berstrategi promosi. Hal ini untuk memastikan Indonesia konsisten mempromosikan penjenamaan sebagai produsen berbagai jenis kopi specialty bercita rasa dan berkualitas tinggi.
Terdapat 17 peserta asal Indonesia yang mengikuti pameran tersebut. Sejumlah peserta Indonesia berhasil membangun jaringan yang baik dengan buyers potensial serta berbagai pemangku kepentingan seperti roastery, industri jasa makanan (food service) seperti restoran dan kafe, jasa logistik dan perlengkapan, lembaga penelitian, dan lembaga swadaya masyarakat.
Beberapa peserta bahkan telah mendapatkan pesanan pembelian (purchase order), menandatangani nota kesepahaman (MoU), dan mendapatkan Letter of Intent. Sejumlah peserta juga mendapat buyers potensial dari luar AS seperti Uni Emirat Arab, Korea, Taiwan, dan Kanada.
Selain menampilkan produk kopi, Paviliun Indonesia juga menyelenggarakan sesi uji cita rasa kopi (cupping). Sesi cupping tersebut mendorong peluang kemitraan dan transaksi dagang yang menjanjikan bagi pelaku usaha kopi Indonesia.
Pada Januari-Februari 2025, total perdagangan Indonesia dengan AS mencapai 6,72 miliar dolar AS. Terdapat peningkatan 12,37 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 5,98 miliar dolar AS.
Di sisi neraca perdagangan kedua negara, Indonesia mencatatkan surplus 2,62 miliar dolar AS pada Januari-Februari 2025. Ada peningkatan 19,46 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,20 miliar dolar AS.
Sementara itu, Indonesia mencatatkan surplus 14,34 miliar dolar AS terhadap Amerika Serikat untuk perdagangan periode 2024.
Baca juga: Produksi specialty coffee dari kebun Wanoja Coffee
Baca juga: BI tampilkan kopi Papua di ajang Specialty Coffee Association of Japan
Baca juga: Kopi khas Indonesia mencatat potensi transaksi Rp306 miliar di Yunani
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025