Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berkeinginan agar Jakarta menjadi kota yang ramah bukan hanya untuk manusia melainkan juga hewan, salah satunya kucing.
“Saya secara pribadi berkeinginan agar Jakarta itu benar-benar jadi kota yang ramah terhadap hewan. Karena memang tidak semua berpikiran seperti kita. Banyak sekali kucing-kucing yang diperlakukan benar-benar kehewanannya hilang begitu ya,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Baca juga: KPKP Jaksel minta warga untuk bantu rawat kucing usai sterilisasi TNR
Sehingga, lanjut Pramono, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mendorong untuk menghadirkan puskesmas bagi hewan-hewan.
Salah satunya adalah puskesmas hewan di Ragunan yang nantinya akan diperbarui atau ditingkatkan (upgrade). Dia berharap, di akhir masa kepemimpinannya, setiap kota dan kabupaten di Jakarta memiliki puskesmas khusus hewan.
“Sekarang ini baru ada satu di Ragunan. Karena itu penting. Karena hewan di Jakarta itu luar biasa perkembangannya. Cat lover itu luar biasa, bahkan sekarang saja Bobby Kartanegara sudah sampai Istana,” kata Pramono.
Baca juga: Jaksel terapkan metode "TNR" dalam sterilisasi kucing liar di Cilandak
Tak hanya menyediakan puskesmas khusus hewan, Pramono juga mengatakan ingin membuat pulau kucing.
Pramono mengatakan pulau kucing tersebut rencananya akan dibangun di salah satu pulau yang ada di Kepulauan Seribu.
“Jadi gagasan mengenai pulau kucing sebenarnya bukan hal yang baru. Di Jepang itu sudah dilakukan. Dan Pulau Kucing di Jepang itu menjadi tempat tujuan wisata yang luar biasa,” kata Pramono.
Baca juga: Jakut targetkan 2.000 kucing disterilkan secara gratis pada 2025
Menurutnya, komunitas pecinta kucing di Indonesia sendiri terbilang cukup banyak. Sehingga, dia menilai Indonesia juga memiliki potensi membuat pulau kucing sebagai destinasi wisata seperti di Jepang.
“Kalau memang nanti bisa kita wujudkan, maka itu juga bisa jadi penghasilan (revenue) bagi Kepulauan Seribu, untuk orang datang kemudian menikmati wisata kucing,” kata Pramono.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025