Jakarta (ANTARA) - Polres Kepulauan Seribu meningkatkan kesiapsiagaan personel dalam menghadapi potensi bencana di kawasan kepulauan di Provinsi DKI Jakarta itu melalui Gelar Apel Siaga Bencana di kawasan Marina Ancol, Jakarta Utara, Kamis
"Kegiatan ini digelar sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja di wilayah kepulauan," kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Argadija Putra di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan Polres Kepulauan Seribu menyiagakan berbagai perlengkapan pendukung penanggulangan bencana, mulai dari pelampung, perahu karet, peralatan menyelam, truk, ambulans, bus, hingga obat-obatan dan alat kesehatan.
Seluruh perlengkapan itu pun dipastikan dalam kondisi berfungsi dan siap pakai.
Dia juga mengungkapkan mengatakan apel tersebut bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk komitmen nyata Polres Kepulauan Seribu dalam menjaga keselamatan masyarakat dan mendukung visi Jaga Jakarta di wilayah Kepulauan Seribu.
"Kami pastikan seluruh personel dan peralatan siap menghadapi segala kemungkinan," ujar Argadija.
Dia menambahkan siaga bukan hanya saat bencana datang, tetapi setiap hari karena keselamatan masyarakat merupakan prioritas utama.
Selain itu, apel tersebut juga menjadi ajang koordinasi lintas satuan untuk memastikan setiap anggota memahami peran dan tanggung jawabnya jika terjadi situasi darurat di lapangan.
Menurut dia, dengan kesiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana tersebut, maka pihaknya lebih siap dalam mengantisipasi potensi bencana.
"Polres Kepulauan Seribu menegaskan kesiapan dalam mendukung pemerintah daerah dan instansi terkait dalam penanganan bencana, mulai dari tahap pencegahan, evakuasi, hingga pemulihan," tegas Argadija.
Baca juga: Cegah banjir rob, Sudin SDA tinggikan tanggul di 10 pulau berpenduduk
Baca juga: Sudin SDA tinggikan tanggul di Pulau Untung Jawa antisipasi banjir rob
Baca juga: Jembatan Cinta dipasangi kubus masif untuk cegah abrasi
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































