PM Li Qiang akan hadiri KTT ASEAN-China di Malaysia

11 hours ago 4

Beijing (ANTARA) - Perdana Menteri China Li Qiang dijadwalkan akan menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-China, KTT ASEAN Plus Three dan KTT Asia Timur yang merupakan rangkaian dari KTT ke-47 ASEAN.

"Atas undangan Perdana Menteri Malaysia Anwar bin Ibrahim Perdana Menteri Li Qiang akan menghadiri KTT ke-28 China-ASEAN, KTT ke-28 ASEAN Plus Three, dan KTT ke-20 Asia Timur," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Jumat (24/10/2025).

Selain itu, PM Li Qiang juga akan menghadiri Pertemuan Pemimpin Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional kelima di Kuala Lumpur pada 27 dan 28 Oktober 2025, kata Guo Jiakun menambahkan.

Asia Timur, ungkap Jubir Kemlu China itu, merupakan salah satu kawasan dengan dinamisme dan potensi terbesar di dunia.

"Kerja sama Asia Timur yang dipimpin ASEAN memainkan peran penting dalam mendorong dialog dan kerja sama antar pihak yang berpartisipasi serta menjaga stabilitas regional," tambah Guo Jiakun.

Di tengah transformasi situasi internasional dan regional yang kompleks, pertumbuhan ekonomi global yang lambat, serta meningkatnya unilateralisme dan proteksionisme, Guo Jiakun menyebut kerja sama Asia Timur menghadapi beberapa faktor yang kompleks.

"Dalam konteks ini, negara-negara di kawasan ini lebih mendambakan stabilitas, kerja sama, dan pembangunan, dan kerja sama Asia Timur semakin relevan saat ini," ungkap Guo Jiakun.

Guo Jiakun menyebut China selalu menganggap ASEAN sebagai prioritas dalam diplomasi negara tetangganya.

"China mendukung tema 'Inklusivitas dan Keberlanjutan' yang ditetapkan oleh Ketua Bergilir ASEAN, Malaysia," kata Guo Jiakun.

China berharap dapat bekerja sama dengan ASEAN dan negara-negara di kawasan ini untuk membahas rencana kerja sama dan pembangunan, menghormati komitmen awal, membangun konsensus, meningkatkan rasa saling percaya, menjunjung tinggi multilateralisme sejati, serta menjaga perdagangan bebas dan sistem perdagangan multilateral, jelas Guo Jiakun.

China dan ASEAN, kata Guo Jiakun akan berupaya membangun Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN 3.0 dan memastikan implementasi berkualitas tinggi dari Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional.

"Kami juga akan meneruskan nilai-nilai Asia yaitu perdamaian, kerja sama, keterbukaan, dan inklusivitas, membangun rumah yang damai, aman, makmur, indah, dan bersahabat, serta memberikan lebih banyak stabilitas dan kepastian bagi kawasan dan sekitarnya," tambah Guo Jiakun.

Selain itu, PM Li Qiang juga akan melakukan kunjungan bilateral ke Singapura untuk bertemu dengan PM Lawrence Wong pada 25-26 Oktober 2025.

"China dan Singapura adalah negara tetangga yang bersahabat dan mitra kerja sama yang penting. Pada bulan Juni tahun ini, Presiden Xi Jinping bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong yang sedang berkunjung, memberikan arahan strategis untuk pengembangan hubungan bilateral ke tahap selanjutnya," ungkap Guo Jiakun.

China, kata Guo Jiakun, berharap dapat bekerja sama dengan Singapura melalui kunjungan ini untuk lebih menyinergikan strategi pembangunan, memperdalam kerja sama di berbagai bidang, menjalin komunikasi dan koordinasi yang erat mengenai urusan internasional dan regional, serta bersama-sama menjunjung tinggi multilateralisme dan perdagangan bebas.

Selain kehadiran PM Li Qiang dan para pemimpin negara ASEAN, ada juga sejumlah pemimpin negara mitra ASEAN yang akan hadir antara lain Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Perdana Menteri Kanada Mark Carney, Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi dan Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa.

Selain sejumlah hal tersebut, KTT Ke-47 ASEAN yang turut mengundang pemimpin negara-negara mitra dialog ASEAN seperti AS, China, Jepang, dan India untuk membahas potensi kerja sama ASEAN dengan negara-negara di luar kawasan, serta membahas dan menyatakan sikap ASEAN tentang perjanjian damai Gaza.

KTT Ke-47 ASEAN ini juga akan mencatat sejarah baru, di mana para anggota ASEAN akan mengukuhkan Timor-Leste sebagai anggota tetap ASEAN.

Baca juga: Malaysia: ASEAN mercusuar netralitas nan aman yang diakui dunia

Baca juga: RI serukan persatuan dan sentralitas ASEAN di tengah dinamika global

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |