PGN hadirkan teknologi Faspol dukung Green Tourism Karimunjawa

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menghadirkan inovasi teknologi yang mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar setara solar yang disebut petasol di Pulau Karimunjawa guna mendukung wisata hijau atau "green tourism".

Upaya tersebut, menurut Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman, dilakukan dengan dengan meluncurkan teknologi Fast Pyrolysis (Faspol) di Pusat Daur Ulang (PDU) Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

"Harapannya, teknologi Faspol tidak hanya menjawab persoalan penumpukan sampah plastik, tetapi juga menghadirkan solusi energi alternatif bagi masyarakat, terutama saat musim barat ketika pasokan BBM ke pulau sering terkendala cuaca,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Mesin Faspol berkapasitas 50 kilogram per siklus, tambahnya, merupakan hasil kolaborasi riset yang mendalam antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Bank Sampah Banjarnegara.

Uji coba pun telah dilakukan pada tiga alat operasional sekaligus, yakni mesin Dongfeng milik PDU Karimunjawa, ekskavator di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta perahu nelayan, yang menunjukkan bahwa petasol yang dihasilkan mampu menggantikan fungsi solar secara optimal.

Oleh karena itu, lanjut Fajriyah, bahan bakar itu diharapkan menjadi solusi energi terjangkau sekaligus alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh para nelayan di sekitar Karimunjawa.

Ia mengatakan kehadiran Faspol juga sejalan dengan upaya BUMN tersebut dalam mendukung pengembangan green tourism di Karimunjawa, dengan menghadirkan solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan sekaligus memperkuat ketahanan energi lokal berbasis ekonomi sirkular.

"Melalui teknologi Faspol, kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan pariwisata di Karimunjawa tetap berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan. Ini bukan hanya solusi energi, tetapi bagian dari ekosistem green tourism yang melibatkan masyarakat secara langsung," katanya.

Karimunjawa dengan jumlah penduduk sekitar 10 ribu jiwa dan kunjungan wisatawan mencapai sekitar 82 ribu orang pada 2024 menghasilkan timbunan sampah sebesar 1,5 hingga 2 ton per hari, dengan sekitar 46 persen merupakan sampah anorganik seperti plastik.

Staf Ahli Bupati Jepara Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan, dan Sumber Daya Manusia, Sridana Paminto mengatakan kehadiran teknologi mesin Faspol merupakan langkah besar dalam penanganan masalah sampah, khususnya di wilayah Karimunjawa, mengingat tantangan pengelolaan limbah plastik yang terus meningkat seiring pertumbuhan aktivitas pariwisata.

"Keberadaan mesin Faspol ini diharapkan menjadi solusi efektif untuk mengurangi volume sampah, menekan dampak lingkungan, sekaligus menghasilkan produk bernilai ekonomis yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” ujar dia.

Karimunjawa dengan jumlah penduduk sekitar 10 ribu jiwa dan kunjungan wisatawan mencapai sekitar 82 ribu orang pada 2024 menghasilkan timbunan sampah sebesar 1,5 hingga 2 ton per hari, dengan sekitar 46 persen merupakan sampah anorganik seperti plastik, sehingga pengelolaan sampah menjadi tantangan serius bagi keberlanjutan destinasi wisata bahari unggulan ini.

Pewarta: Subagyo
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |