Permen karet juga bisa melepaskan mikroplastik menurut studi

13 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Mikroplastik telah ditemukan di air, udara, serta barang keperluan sehari-hari mulai dari kantong teh hingga produk pertanian.

Menurut siaran Health yang dipublikasikan pada 31 Maret 2025, hasil penelitian baru menunjukkan bahwa permen karet juga bisa melepaskan partikel plastik kecil.

Hasil penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan musim semi American Chemical Society (ACS) pada Maret 2025 menunjukkan, mengunyah permen karet dapat melepaskan ratusan mikroplastik ke dalam air liur.

Penelitian yang hasilnya belum ditinjau oleh sejawat itu juga menunjukkan bahwa permen karet sintetis maupun alami melepaskan mikroplastik dalam jumlah yang hampir sama ketika dikunyah.

Mikroplastik adalah potongan-potongan kecil polimer yang tidak dapat terurai dan dapat terakumulasi dalam aliran darah dan organ tubuh ketika terhirup atau tertelan.

Mengingat banyaknya makalah yang muncul tentang bagaimana mikroplastik merembes keluar dari produk konsumen, Lisa Lowe, seorang penulis studi dan mahasiswa PhD di University of California, Los Angeles, bersama dan timnya ingin mengidentifikasi sumber potensial mikroplastik lain seperti permen karet.

Para peneliti memutuskan untuk menguji 10 permen karet populer yang terdiri atas lima permen karet alami dan lima permen karet sintetis yang dijual di Amerika Serikat.

Mereka meminta sekelompok peserta untuk berkumur tiga hingga lima kali menggunakan air deionisasi untuk menentukan jumlah mikroplastik di mulut mereka pada awal percobaan.

Peserta penelitian kemudian diminta mengunyah setiap jenis permen karet selama empat menit dan beberapa selama 20 menit tambahan, sementara para peneliti mengumpulkan sampel air liur mereka.

Baca juga: Dokter ungkap akibat masuknya mikroplastik ke dalam tubuh

Setelah memeriksa sampel di bawah mikroskop, para peneliti menemukan bahwa satu gram permen karet dapat melepaskan hingga 637 mikroplastik. Menariknya, permen karet sintetis dan alami melepaskan jumlah mikroplastik yang sama.

Sepotong permen karet biasanya berbobot antara dua dan enam gram. Jika seseorang mengunyah 160 hingga 180 potong permen karet dalam setahun, maka secara teoritis dia akan menelan sekitar 30.000 mikroplastik setiap tahun menurut para peneliti.

Tim peneliti mendapati bahwa 94 persen mikroplastik dilepaskan selama delapan menit pertama mengunyah dan setelah titik itu jumlah mikroplastik yang dilepaskan berkurang sampai akhirnya mencapai titik jenuh dalam waktu 20 menit.​​​​​​​

Sanjay Mohanty, PhD, profesor teknik di University of California yang menjadi peneliti utama dalam proyek tersebut, menyampaikan bahwa sebagian besar penelitian tentang mikroplastik dalam makanan fokus pada kandungan mikroplastik pada kemasan atau proses pembuatan yang membuat produk tercemar mikroplastik.

Namun, tidak demikian kasusnya dengan permen karet. "Pada permen karet, makanannya adalah plastiknya," kata Mohanty kepada Health.

Polimer memberikan elastisitas, kekompakan, dan daya kunyah pada permen karet.

Pada permen karet alami yang sebagian besar bahannya dari tanaman, poliolefin --jenis polimer yang biasanya digunakan dalam kemasan makanan-- mencakup hingga 50 persen dari partikel yang teridentifikasi.

Sedangkan permen karet sintetis mengandung polimer PET dan polistirena dalam kadar tinggi bersama dengan zat petrokimia seperti karet sintetis dan polivinil asetat.

Mohanty menyampaikan bahwa paparan mikroplastik dari permen karet tergolong sangat kecil dibandingkan dengan produk seperti kantong teh.

Baca juga: Perubahan kebiasaan minum bisa kurangi asupan mikroplastik

​​​​​​​Lisa Patel, MD, profesor klinis pediatri di Stanford Medicine, mengatakan bahwa mikroplastik pada dasarnya dapat memicu peradangan dan kerusakan sel-sel sehat di dalam tubuh.

Hasil penelitian menunjukkan, mikroplastik dapat merusak DNA serta menyebabkan stres oksidatif, gangguan metabolisme, dan disfungsi organ.

Akumulasi mikroplastik di dalam usus dapat meningkatkan risiko penyakit radang usus dan keberadaan mikroplastik dalam aliran darah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.

Patel menambahkan, partikel plastik kecil juga dapat menyebabkan penurunan kesuburan, neurotoksisitas, dan masalah metabolisme seperti resistensi insulin.

Jadi, meski paparan mikroplastik dari permen karet tergolong kecil, membatasi mengunyah permen karet bukan gagasan yang buruk.

Patel mengatakan bahwa secara umum membatasi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari lebih baik untuk semua.​​​​​​​

Baca juga: Ecoton ingatkan jajanan sekolah berpeluang tercemar mikroplastik

Baca juga: Peneliti Ecoton temukan mikroplastik pada lima merek teh celup Indonesia

Penerjemah: Sri Dewi Larasati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |