Perlunya mempersiapkan diri agar tidak panik saat bencana

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Psikolog dari Universitas Indonesia Dr. Livia Iskandar M.Sc, Psikolog, mengatakan perlu mempersiapkan diri secara psikologis untuk mengantisipasi datangnya bencana agar tidak panik.

“Menurut saya memang, pada saat kita itu memang tinggalnya di tempat yang sering terjadi bencana itu kita perlu untuk mempersiapkan diri secara psikologis, misalnya kita tinggal di Jakarta, kita dengarkan bahwa akan ada gempa bumi yang skala besar, itu menurut saya sih ada baiknya kita mempersiapkan diri,” kata Livia ketika dihubungi ANTARA, Senin.

Livia mengatakan bentuk persiapan secara psikologis akan membantu seseorang untuk lebih memahami apa yang terjadi ketika ada situasi darurat dan tidak ikut terlarut dalam kepanikan.

Baca juga: Kolaborasi pariwisata untuk mitigasi tsunami Tanjung Benoa

Jika bisa mengontrol diri, akan lebih mudah ketika diperlukan evakuasi ke tempat yang lebih aman, atau titik kumpul sehingga bisa menyelamatkan diri atau orang lain.

Salah satu pendiri dan Plt Direktur Eksekutif Yayasan Pulih ini mengatakan, situasi darurat seringkali tidak terduga dan tidak diinginkan. Maka itu mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana atau kedaruratan harus dipelajari sejak dini tentang tatalaksana penyelamatan diri, dan bagaimana harus bersikap, terlebih jika tinggal di Indonesia yang merupakan daerah rawan bencana.

Baca juga: Kesiapsiagaan bencana tsunami dari Desa Pengastulan Bali

Ia mengatakan persiapan diri ketika bencana juga dapat memengaruhi psikologis karena bisa dengan tenang menghadapi situasi darurat, dan bisa berpikir jernih untuk melakukan tindakan yang benar manakala bencana datang.

“Setiap kita pergi ke tempat bencana kita memang benar-benar tahu gimana kita menyelamatkan diri, jadi misalnya kita naruh tas itu dekat pintu kamar, sehingga kita tinggal loncat dari tempat tidur, terus kemudian keluar, jadi memang kita harus tahu titik kumpul, kita harus bagaimana bersikap, kita harus tenang, dan itu memang penting untuk dipelajari dari kecil ya,” demikian dijelaskan Livia Iskandar.

Baca juga: Dubes Jepang harap Aceh perkuat pendidikan mitigasi ke anak muda

Baca juga: Membangun mitigasi dan edukasi bencana dari kisah Delisa

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |