Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu memperkuat dan menjaga kualitas makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tetap higienis dan sehat dengan memberikan pelatihan kepada 120 penjamah makanan dari empat kelurahan di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para penjamah makanan dalam menjaga keamanan serta kualitas pangan," kata Kasi Pemerintahan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Jamaluddin di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, makanan yang disajikan bagi masyarakat penerima manfaat program MBG, terutama anak-anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui harus berkualitas, higienis dan sehat.
Oleh karena itu, dia memastikan pelatihan tersebut bukan sekadar formalitas, tetapi juga merupakan pedoman saat mereka bekerja di lapangan.
"Saya harap semua mengikuti dengan sungguh-sungguh dan jangan malu bertanya kepada narasumber,” ujar Jamaluddin.
Dia menyebutkan 120 petugas penjamah makanan itu berasal dari empat kelurahan, yakni Pulau Kelapa, Pulau Harapan, Pulau Panggang, dan Pulau Untung Jawa.
Mereka merupakan relawan yang sehari-hari bertugas menyiapkan dan mengolah makanan bergizi untuk warga di wilayah masing-masing.
Bimbingan Teknis (Bimtek) Keamanan Pangan Program Makan Bergizi (MBG) yang digelar oleh Badan Gizi Nasional (BGN) tersebut bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu.
Baca juga: SPPG di Pulau Kelapa diperiksa untuk pastikan kelayakan menu MBG
Sementara itu, Perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Dandi Nurwahyudi menjelaskan kegiatan itu merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan pelaksanaan program MBG berjalan sesuai dengan standar keamanan pangan.
“Program Makan Bergizi ini bukan tentang gratisnya, tetapi tentang gizinya. Relawan perlu memahami bahwa makanan bergizi harus aman, sehat, dan sesuai SOP agar tidak menimbulkan kasus keracunan atau gangguan kesehatan,” tutur Dandi.
Dia pun menyoroti pentingnya dukungan dari berbagai pihak, terutama terkait penyediaan air bersih yang menjadi faktor penting dalam proses pengolahan bahan pangan.
“Kami melihat di beberapa lokasi, suplai air bersih masih terbatas. Ini harus jadi perhatian bersama karena mencuci sayur dan bahan makanan tidak boleh menggunakan air yang asal-asalan,” ucap Dandi.
Bimtek itu, sambung dia, menghadirkan narasumber dari Suku Dinas Lingkungan Hidup, Badan POM, Suku Dinas Kesehatan dan Suku Dinas Pendidikan Kepulauan Seribu, serta mitra-mitra dari BGN.
Dia pun berharap melalui kegiatan itu, para penjamah makanan semakin memahami pentingnya menjaga kualitas dan keamanan pangan.
"Kami berharap mereka mampu menerapkan dalam kegiatan sehari-hari guna mendukung keberhasilan program Makan Bergizi di Kepulauan Seribu," pungkas Dandi.
Baca juga: Bupati minta generasi muda dilibatkan dalam program MBG Pulau Seribu
Baca juga: Bupati resmikan Dapur Pemenuhan Gizi MBG di Pulau Kelapa
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.