Mataram (ANTARA) - Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Aminurlah meminta Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Bima segera melakukan pemulihan jaringan irigasi pertanian pascabanjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Wera dan Ambalawi beberapa waktu lalu.
"Ratusan hektare lahan produktif rusak parah akibat banjir melanda sejumlah desa di dua kecamatan itu, bahkan banyak petani gagal panen karena dihantam banjir," ujar Muhammad Aminurlah di Mataram, Selasa.
Haji Maman sapaan politikus dari daerah pemilihan Kabupaten Bima, Kota Bima dan Dompu itu mengatakan bahwa Asta Cita yang digaungkan Presiden Prabowo harus diinternalisasi oleh pemerintah daerah baik tingkat satu maupun tingkat dua di NTB ini dengan terlebih dahulu memperbaiki semua jaringan irigasi yang diperlukan untuk pertanian.
Baca juga: Gubernur NTB mendorong mitigasi jangka panjang cegah banjir Bima
Menurut dia, lahan-lahan pertanian masyarakat pascabanjir tersebut hampir semua berubah menjadi sungai akibat dihantam banjir bandang yang terjadi pada Februari 2025 tersebut.
"Bagaimana mungkin tercipta ketahanan pangan jika jaringan irigasi pertanian tidak diperbaiki, dam dan bendungan tidak dibangun dengan baik. Oleh karena itu, saya meminta Bupati Bima dan Gubernur NTB untuk segera mengatasi persoalan ratusan kepala keluarga di Wera dan Ambalawi itu dengan memperhatikan pertanian mereka," ujarnya.
Bahkan, sejauh ini pascabanjir tersebut, dirinya belum melihat ada perhatian pemerintah daerah khusus lahan pertanian masyarakat terdampak banjir.
"Saya melihat Bupati Bima dan Gubernur NTB belum ada aksi khusus atas kerugian pertanian akibat banjir itu. Seharusnya bupati dan gubernur mencarikan solusi segera dan membantu mereka," katanya.
Baca juga: Bupati Bima pastikan akan rehabilitasi infrastruktur terdampak banjir
"Sekali lagi ini harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah daerah. Jika itu tidak segera dibantu perbaiki, bagaimana petani bisa menggarap lahan-lahan mereka. Lalu mereka mau makan apa," ujarnya.
Diketahui, banjir bandang yang melanda Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima, NTB, pada Minggu, 2 Februari 2025, telah menimbulkan dampak yang signifikan.
Bencana alam ini mengakibatkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan kerugian materi yang cukup besar. Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut memicu luapan air sungai, menyebabkan tanah longsor, serta menghancurkan infrastruktur.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025