Pemprov Banten respon cepat viral pelajar ke sekolah seberangi sungai

12 hours ago 3
Kita akan cek, apakah layaknya jembatan gantung atau jembatan kendaraan. Kalau jembatan gantung, paling bisa untuk orang atau motor

Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menegaskan prioritas perbaikan jembatan rusak di sejumlah daerah, setelah viralnya video anak-anak SD dan SMP di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, yang pulang pergi sekolah dengan menyeberangi sungai berarus deras.

Wakil Gubernur (Wagub) Banten Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan kondisi tersebut menunjukkan pentingnya infrastruktur dasar bagi keselamatan dan masa depan anak-anak.

“Jembatan itu public utility. Kalau jembatannya putus, ya putus harapan, putus kesempatan. Itu harus diprioritaskan untuk masyarakat,” ujar Wagub Dimyati di Kota Serang, Jumat.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak belasan siswa berseragam merah putih dan putih biru berjalan beriringan melawan derasnya arus sungai dengan dibantu guru dan warga sekitar. Aksi nekat itu dilakukan karena jembatan yang dijanjikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang belum selesai dibangun.

Baca juga: Ratusan siswa seberangi sungai untuk sekolah

Menurut Dimyati, kondisi tersebut harus segera direspons dengan langkah konkret.

Ia menegaskan Pemprov Banten akan memasukkan perbaikan jembatan ke dalam program prioritas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026.

“Kita prioritaskan anak-anak kita, anak-anak bangsa. Kalau sudah anak-anak Banten, itu anak-anak saya juga. Jadi kita akan bantu,” kata Dimyati.

Ia juga meminta dinas terkait untuk memeriksa penyebab kerusakan jembatan dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten serta pusat terkait sumber pendanaan. “Nanti kita cek kenapa bisa putus, ada persoalan apa. Kita bicarakan dengan kabupaten dan kota,” ucapnya.

Baca juga: Pelajar di Jember gunakan rakit bambu seberangi sungai untuk sekolah

Pemprov, lanjutnya, akan meninjau kemungkinan pembangunan jembatan gantung sebagai solusi sementara agar masyarakat tetap memiliki akses aman.

“Kita akan cek, apakah layaknya jembatan gantung atau jembatan kendaraan. Kalau jembatan gantung, paling bisa untuk orang atau motor,” katanya.

Dimyati menegaskan keselamatan masyarakat, terutama anak-anak sekolah, merupakan tanggung jawab bersama. “Itu kan viral, ada anak-anak yang harus berenang lewat sungai. Kita harus care, punya sense of crisis,” ujar Dimyati.

Ia menambahkan jika masih memungkinkan, proyek perbaikan jembatan akan segera dimasukkan ke dalam program prioritas sebelum penetapan APBD 2026. “Kalau masih ada kesempatan sebelum diketok, saya minta masuk program ke arah sana,” ucap Wagub Banten Achmad Dimyati Natakusumah.

Baca juga: Pemprov Banten kordinasikan penanganan jembatan putus dampak banjir

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |