Pemprov akan rapat dengan Dirjen Migas bahas soal kelangkaan LPG 3 kg

3 days ago 6

Jakarta (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta akan menggelar rapat dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) Kementerian ESDM terkait kelangkaan liquefied petroleum gas (LPG)/elpiji 3 kilogram (kg) di Jakarta.

Kepala Disnakertransgi DKI Jakarta Hari Nugroho di Jakarta, Selasa, mengaku dirinya tak mengetahui alasan adanya aturan baru dimana warung dan pengecer dilarang menjual elpiji 3 kg, oleh karena itu pihaknya akan mendiskusikannya dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM Ahmad Muchtasyar.

“Itu sekarang kan keputusan baru agen kan langsung, nggak melalui pengecer. Malah terjadi hambatan distribusi. Kenapa ada aturan itu saya juga belum tahu kenapa. Itu dari Dirjen Migas. Makanya, kita mau rapatkan lagi. Mau saya panggil Dirjen Migas, Pertamina, dan lainnya dengan aturan baru itu nggak akan menimbulkan permasalahan di lapangan?,” katanya.

Baca juga: DKI jelaskan soal kelangkaan gas elpiji 3 kg di Jakarta

Rapat itu, lanjut Hari, akan dilakukan sesegera mungkin agar nanti masalah kelangkaan elpiji 3 kg bersubsidi dan HET (Harga Eceran Tertinggi) bisa teratasi. Sehingga, diharapkan menjelang bulan Ramadhan, stok dan harga elpiji 3 kg kembali aman.

Terkait HET, Hari menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara Jakarta dengan daerah penyangga lainnya. Sejak delapan tahun lalu, HET elpiji 3 kg belum naik di Jakarta, yakni sebesar Rp16.000, sementara daerah penyangga lain sudah naik menjadi Rp19.000.

Perbedaan HET juga mempengaruhi masalah kelangkaan gas di Jakarta karena daerah penyangga bisa saja memanfaatkan kuota gas yang dimiliki oleh Jakarta. Sehingga, HET pun perlu didiskusikan kembali dan ditetapkan besarannya.

Baca juga: Warga rela antre di SPBU Fatmawati untuk dapat elpiji 3 kg

"Kalau HET, kita sudah delapan tahun lebih nggak naik-naik. Ini kan bisa alokasi Jakarta bisa diambil ke wilayah penyangga. Mau nggak mau HET kita disesuaikan saja gitu supaya tidak terjadi disparitas dan penyelewengan di lapangan,” kata Hari.

Kendati demikian saat ditanyai kemungkinan HET elpiji 3 kilogram naik di Jakarta, Hari menjelaskan bahwa pihak Dirjen Migas sudah melakukan kajian terkait hal tersebut.

“Sebetulnya HET naik ada kajian ya dari Migas bahwasanya pengaruhnya terhadap inflasi sangat kecil. Karena kenyataan harga di lapangan segitu, sudah naik kiri kanan seperti daerah penyangga,” ujarnya.

Baca juga: Agen: Pertamina tak bisa jangkau pengecer jika menjadi pangkalan

Hari menambahkan, pihaknya akan terus menganalisa penyebab-penyebab kelangkaan elpiji 3 kg ini, sehingga diharapkan ke depan tidak terjadi lagi.

“Pokoknya, semua variabel kita analis, sehingga ke depan jangan sampai terjadi, kita mitigasi dulu,” ucapnya.

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |