Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menuntaskan kolam retensi ke-14 yang berfungsi untuk mencegah banjir saat musim hujan di kawasan Gedebage, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung.
Penjabat Wali Kota Bandung A Koswara mengatakan kolam retensi ini dibangun dengan anggaran Rp14 miliar dengan harapan dapat mengurangi genangan air saat musim hujan di wilayah itu.
“Ini sebuah rangkaian dari solusi untuk penanganan banjir. Kita sudah beberapa kali melakukan kegiatan untuk menyelesaikan banjir seperti penghijauan hingga pembangunan kolam retensi ini yang memanfaatkan lahan di bawah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET),” kata Koswara di Bandung, Rabu.
Koswara mengatakan dipilihnya lokasi kolam retensi di kawasan Gedebage ini, karena faktor daerah tersebut sebelumnya masih terdapat genangan air saat musim hujan.
Baca juga: Pakar: Banjir perkotaan bisa diantisipasi dengan kolam retensi pribadi
“Saat ini masih ada 17 ribu meter kubik air yang belum bisa ditampung sepenuhnya. Namun, dampak dari pembangunan kolam ini sudah terasa, misalnya durasi genangan yang sebelumnya satu jam bisa berkurang,” kata dia.
Dia menjelaskan kolam ini memiliki luas 1.749 meter persegi dengan volume tampungan mencapai 7.515 meter kubik dengan dilengkapi dua pompa berkekuatan total 300 liter per detik yang berfungsi menampung sementara air hujan sebelum dipompa ke sungai.
Dengan tambahan kolam retensi ini, kata dia, jumlah titik genangan yang masih membutuhkan penanganan tersisa enam dari total 68 titik di Kota Bandung yang sebelumnya teridentifikasi.
“Kami berharap kolam retensi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi warga Gedebage dan sekitarnya, serta menjadi bagian dari solusi jangka panjang dalam pengendalian banjir di Kota Bandung,” ujarnya.
Baca juga: Kota Bandung tambah kolam retensi mitigasi banjir jelang musim hujan
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, pembangunan kolam ini merupakan bagian dari strategi besar pengendalian banjir di kawasan Gedebage.
“Gedebage adalah wilayah yang fenomenal dalam urusan banjir. Dengan tambahan kolam retensi ini, genangan air di Sub DAS Cinambo dapat berkurang, meskipun masih ada 17.000 meter kubik air yang perlu dikelola lebih lanjut,” katanya.
Selain pembangunan kolam retensi di hilir, kata dia, konservasi di hulu juga menjadi fokus agar air hujan tidak langsung mengalir ke wilayah hilir.
Baca juga: Mengendalikan banjir di Kota Bandung dengan kolam retensi
“Kami sudah memasukkan rencana pembangunan area konservasi untuk menahan air hujan di lembah sebelum turun ke permukiman. Ini merupakan langkah jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir,” kata Didi.
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025