Pemkab Sleman daftarkan 10 varietas Hoya lestarikan tanaman lokal

3 weeks ago 11
Hoya telah menjadi salah satu tanaman yang digemari di berbagai belahan dunia

Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendaftarkan 10 varietas Hoya Sleman secara nasional sebagai bentuk komitmen melindungi dan melestarikan varietas tanaman lokal.

Asisten I Sekda Sleman Suparmono di Sleman, Senin, mengatakan pelestarian varietas tanaman lokal ini membuktikan komitmen dalam menyelamatkan kekayaan hayati, mencegah pencurian kekayaan alam, dan memperkuat pencatatan serta dokumen varietas.

"Kami berharap Hoya dapat menjadi ikon ekowisata yang mendorong ekonomi lokal Sleman,” katanya.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas proses cepat pendaftaran varietas yang hanya memakan waktu tiga hari setelah dokumen lengkap dan benar.

Langkah sertifikasi ini merupakan awal yang baik dalam pendokumentasian kekayaan flora Sleman. Pencatatan ini menjadi modal bagi kami untuk mengembangkan varietas khas Sleman.

"Daftar varietas yang sudah diserahkan menjadi langkah penting dalam pengembangan lebih lanjut baik dalam penelitian ilmiah, budidaya, pemasaran, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” katanya.

Suparmono mengatakan Hoya memiliki nilai penting dalam keanekaragaman hayati di Indonesia karena memiliki nilai ekologi dan ekonominya tinggi. Sayangnya Hoya belum menjadi prioritas konservasi nasional dan pemanfaatan secara ekonomi Hoya masih sangat terbatas.

Baca juga: Wamen Sudaryono sebut tanaman hias sebagai komoditas penting

Baca juga: BRIN ciptakan varietas unggul pacar air untuk tanaman hias dan obat

Ketidaktahuan masyarakat terhadap aturan dan mekanisme serta prinsip konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam hayati berkelanjutan menjadi masalah utama.

"Di masa yang akan datang, harapannya Hoya dapat dikembangbiakan secara berkelanjutan dengan sistem budidaya dan inovasi produk yang lebih baik serta mampu memberikan keuntungan ekonomi dan menjadi komoditas unggulan yang mendunia," harapnya.

Ketua Perkumpulan Pecinta Tanaman Hias Indonesia (PPTHI) Hervia Latuconsina mengatakan Hoya telah menjadi salah satu tanaman yang digemari di berbagai belahan dunia. Proses pendaftaran varietas tanaman ini memerlukan penelitian panjang.

“Konservasi tanaman Hoya sudah berlangsung selama puluhan tahun. Tanaman hoya ini ditemukan di hutan kemudian dibudidayakan. Tangkai bunga baru bermunculan setelah 5–10 tahun pemeliharaan, dan saat itu tanaman dapat dideskripsi serta diberi nama,” kata Hervia.

Tanaman Hoya, sebagai sumber daya genetik spesifik lokasi, memiliki status public domain, sehingga kepemilikannya diakui oleh pemerintah daerah setempat untuk melindungi dari ancaman biopiracy.

Sepuluh jenis Hoya lokal yang telah mendapatkan sertifikat tanda daftar yaitu Hoya Sembada, Asteria Maron Sembada, Cinta Sembada, Jawa Sembada, Sembada Rejo, Eksabinangun, Jenar Kuthuk, Planthaven, Padasan, dan Suweng Jambon.

Lebih lanjut, Hervia mengatakan bahwa tanaman Hoya merupakan aset bangsa yang sangat berharga, apalagi tanaman Hoya dari Indonesia juga diakui bagus kualitasnya.

"Selain sebagai tanaman hias, Hoya ini juga bisa digunakan sebagai tanaman obat serta penyerap polutan," katanya.

Baca juga: LIPI dorong konservasi hoya Indonesia untuk pemanfaatan berkelanjutan

Baca juga: Ekspor Perdana, Tanaman Hias Asal Aceh Rambah Pasar Inggris

Pewarta: Sutarmi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |