Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) kepada buruh tani tembakau dan anggota masyarakat dari Dinas Sosial (Dinsos) setempat di Kantor Kecamatan Krejengan, Kamis.
"Komoditas tembakau bukan sekadar hasil pertanian, melainkan identitas Kabupaten Probolinggo yang harus dijaga dan diperjuangkan bersama," kata Bupati Probolinggo Mohammad Haris saat memberikan sambutan dalam penyerahan bantuan tersebut.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, serta kepala desa (kades) se-Kecamatan Krejengan.
"Tembakau itu bukan hanya daun kering yang dilinting jadi rokok. Bagi Kabupaten Probolinggo, tembakau adalah identitas dan kebanggaan daerah karena penghasil tembakau terbesar kedua di Jawa Timur," tuturnya.
Baca juga: Kemenkum pastikan pembuat regulasi tembakau akomodir aspirasi massa
Menurutnya, pemerintah daerah berkomitmen agar dana bagi hasil cukai hasil tembakau benar-benar dikembalikan kepada masyarakat yang berhak menerima, terutama buruh tani dan petani tembakau.
"BLT itu hak panjenengan (kalian). Kami hanya mengembalikan hak itu kepada yang berhak dan membutuhkan dengan total nilainya mencapai Rp22,4 miliar untuk sekitar 16 ribu penerima, semoga membawa manfaat," katanya.
Ia berharap agar industri rokok dapat tumbuh di Kabupaten Probolinggo, sehingga hasil panen petani tidak lagi harus dijual ke luar daerah seperti Kediri atau Pasuruan.
"Produksi tembakau ada di Kabupaten Probolinggo, tapi pabrik rokoknya di Kediri dan Pasuruan. Kami ingin ke depan pabrik-pabrik itu berdiri di sini, supaya tenaga kerja lokal terserap dan harga tembakau lebih stabil," ujarnya.
Baca juga: Wamenkum minta aturan soal industri tembakau disusun ekstra hati-hati
Bupati yang akrab dipanggil Gus Haris itu meminta Dinas Sosial dan para kepala desa memperhatikan pemutakhiran Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran.
"Jangan sampai orang mampu masih menerima bantuan, sementara yang benar-benar membutuhkan malah tidak dapat. Data harus terus diperbarui setiap tiga bulan," katanya.
Sementara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo Rachmad Hidayanto mengatakan bantuan BLT DBHCHT tahun 2025 menyasar ribuan masyarakat penerima manfaat dari kalangan petani tembakau dan cengkeh dengan total penerima berjumlah 9.254 orang.
"Untuk wilayah Kecamatan Krejengan, penyaluran dilakukan di dua titik untuk menghindari penumpukan massa karena sebagian penerima adalah lanjut usia yakni di Balai Desa Jatiurip dan satu titik lainnya di Kantor Kecamatan Krejengan," ujarnya.
Ia menjelaskan, data penerima berasal dari masukan Dinas Pertanian dan diverifikasi di tingkat desa bersama aparat pemerintahan setempat, apabila nanti ditemukan ada yang belum tepat sasaran, maka akan menjadi bahan evaluasi kami ke depan agar penyaluran semakin merata dan tepat manfaat.
Baca juga: Pemerintah didesak terbitkan peraturan turunan PP 28/2024
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































