Medan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara menyalurkan 24,75 ton benih jagung hibrida dari Kementerian Pertanian (Kementan) kepada kelompok tani di wilayah itu.
Bupati Madina Saipullah Nasution mengatakan benih jagung hibrida itu disalurkan kepada 150 kelompok tani yang tersebar di 16 kecamatan.
"Pemerintah pusat mencanangkan swasembada pangan, termasuk jagung. Petani harus bersungguh-sungguh memanfaatkan bantuan ini," ujar Saipullah pada penyerahan benih jagung, di Madina, Senin.
Ia mengatakan, kegiatan yang diiringi panen jaya jagung tersebut menjadi motivasi petani untuk meningkatkan produksi pertanian di wilayah itu.
Dengan bantuan benih jagung dari Kementan tersebut, Ia berharap produksi pertanian jagung dapat meningkat di wilayah itu.
Meski tidak menyebutkan target produksi, Ia menegaskan sektor pertanian termasuk jagung menjadi perhatian pemerintah setempat.
Pada 2025, Saipullah menambahkan pemerintah kabupaten setempat mengalokasikan bantuan melalui APBD untuk budidaya jagung hibrida seluas 6,7 hektare.
"Sektor pertanian menjadi pilar penting peningkatan ekonomi daerah karena menyerap banyak tenaga kerja," kata dia.
Saipullah dalam kesempatan itu meminta para petani untuk tidak khawatir terkait harga saat memasuki panen raya.
Ia mengatakan, hasil panen dari petani berdasarkan instruksi Presiden Prabowo Subianto bakal dibeli oleh Perum Bulog.
"Begitu nanti ada panen melimpah, harga turun, sehingga masyarakat pasti kecewa. Presiden sudah menugaskan ke Bulog untuk membeli, saya pikir tidak ada lagi kekhawatiran tidak ada yang membeli barang ini atau panen pasti ada yang beli," ujarnya.
Pelaksana Kepala Dinas Pertanian Madina, Taufik Zulhandra Ritonga menyampaikan bahwa pemerintah tengah mendorong perluasan lahan jagung hingga 1.650 hektare.
"Saat ini pertanaman jagung di Kabupaten Mandailing Natal mencapai sekitar 468,5 hektare," ujarnya.
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean dan Holik
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































