Denpasar (ANTARA) - BUMN PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Denpasar, Bali, melakukan jadwal ulang keberangkatan kapal penumpang untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem akibat bibit siklon tropis 96S yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.
“Ketika ada perubahan jadwal kami perbarui informasi kepada calon penumpang,” kata Kepala Pelni Cabang Denpasar Arfah Yusuf di Denpasar, Bali, Selasa.
Ia mendata armada yang terdampak adalah Kapal Motor (KM) Binaiya yang mengakibatkan kapal tersebut sempat tertahan di Kupang, Nusa Tenggara Timur akibat cuaca buruk di wilayah tersebut.
Dampaknya, kapal yang berangkat dari NTT itu diperkirakan terlambat tiba di Pelabuhan Benoa, Denpasar.
Sehingga jadwal pelayaran penumpang KM Binaiya mengalami penyesuaian dari jadwal sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Benoa pada Kamis (13/2) pukul 08.00 Wita, mundur menjadi Jumat (14/2) pukul 05.00 Wita.
Terkait perubahan jadwal itu, pihaknya telah menginformasikan kepada para calon penumpang melalui pesan singkat (SMS).
Dalam pesan singkat itu, para calon penumpang juga diminta untuk memasuki pelabuhan pukul 02.00 Wita.
Sedangkan jumlah calon penumpang sementara KM Binaiya yang terdampak sebanyak 140 orang berdasarkan data penjualan tiket.
Adapun rute yang dilalui KM Binaiya dari Pelabuhan Benoa adalah menuju Bima-Labuan Bajo-Makassar-Awerange-Bontang-Pare-pare (Pergi Pulang/PP).
Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang dipengaruhi bibit siklon tropis 96S.
Bibit siklon tropis itu terpantau berada di selatan Nusa Tenggara Timur (NTT), di Samudera Hindia bagian barat Australia yang meningkatkan potensi angin kencang, gelombang tinggi dan hujan intensitas sedang-lebat diperkirakan pada 11-13 Februari 2025.
BBMKG Denpasar mencatat kecepatan angin diperkirakan mencapai 60 kilometer per jam di Bali. Sebelumnya, kecepatan angin di Bali pada Selasa (11/2) menembus hingga 74 kilometer per jam.
Tak hanya di Bali, bibit siklon tropis itu juga diperkirakan berdampak terhadap cuaca di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan NTT.
Baca juga: Pelni: KM Dobonsolo masuk galangan, persiapan angkutan Lebaran
Baca juga: Pelni angkut 5,09 juta penumpang sepanjang 2024
Baca juga: Pelni Tanjungpinang tunda pelayaran KM Bukit Raya karena cuaca ekstrem
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025