Jakarta (ANTARA) - Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyebut beberapa kebijakan pendidikan Presiden Prabowo Subianto revolusioner karena dapat meningkatkan kualitas SDM nasional, mempersempit ketimpangan, dan menjadi model pendidikan inklusif negara berkembang pada abad ke-21.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips J. Vermonte menjelaskan kebijakan-kebijakan yang diluncurkan pada masa pemerintahan Presiden Prabowo itu menyasar sejumlah persoalan bidang pendidikan, di antaranya ketimpangan akses, kualitas yang rendah, dan lemahnya dukungan baik untuk anak-anak dari keluarga miskin maupun anak-anak berbakat.
“Kebijakan Makan Bergizi Gratis menyelesaikan masalah gizi buruk yang selama ini menjadi akar dari rendahnya prestasi belajar. Sekolah Rakyat memberi tempat tinggal dan makan layak bagi anak-anak miskin dan memastikan mereka bisa belajar dengan tenang. Sekolah Unggulan Garuda ditujukan untuk memenuhi amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yakni memberi ruang tumbuh bagi anak-anak berbakat luar biasa yang selama ini terabaikan,” kata Philips kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Kebijakan pendidikan Presiden Prabowo lainnya juga menyasar kepada peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga pendidik lainnya.
Baca juga: Prabowo luncurkan empat program pendidikan di SD Bogor saat Hardiknas
“Perhatian besar juga diberikan kepada para guru dan dosen, mulai dari peningkatan tunjangan guru, skema transfer langsung tunjangan guru ke rekening guru, hingga bantuan kuliah agar para guru bisa menyelesaikan pendidikan D4 dan S1. Bahkan guru honorer, yang selama ini paling termarjinalkan, kini menerima bantuan khusus guru honorer untuk meningkatkan kesejahteraannya,” kata Philips.
Di samping itu, Philips menambahkan modernisasi juga menjadi pilar penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pengadaan layar pintar di sekolah-sekolah, lengkap dengan materi pembelajaran digital, dan memulai perbaikan menyeluruh untuk sekolah rusak di seluruh Indonesia.
Tahun ini, ada 10.441 sekolah yang ditargetkan rampung direnovasi.
“Ini adalah revolusi pendidikan yang tidak hanya membangun ruang kelas, tetapi membangun manusia Indonesia seutuhnya. Dari gizi anak-anak, keadilan bagi guru, hingga panggung bagi bakat luar biasa untuk bersinar,” kata Philips.
Presiden Prabowo pada Jumat di Istana Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, meluncurkan empat kebijakan pemerintah di bidang pendidikan, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap 2 Mei.
Kebijakan-kebijakan itu terangkum dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden.
Baca juga: Semboyan Ki Hajar dinilai masih relevan hadapi dinamika pendidikan RI
Baca juga: KPK ingatkan guru dan dosen di Hardiknas: Gratifikasi bukan rezeki
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025