Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, segera menindaklanjuti ke nagari (desa) tentang pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sambil mempelajari teknis pembentukannya.
"Kita baru saja menerima petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis mengenai pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Kita akan mempelajari terlebih dahulu bagaimana teknis pelaksanaannya," kata Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Pahrein di Simpang Empat, Rabu.
Menurut dia, pembentukan koperasi desa merah putih itu sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
"Kita juga sudah melakukan rapat bersama melalui zoom dengan pihak provinsi dan pusat terkait pembentukan koperasi itu," katanya.
Dia mengakui masih mempelajari aturan dan petunjuk teknis dan pelaksanaannya. Selain itu juga mempelajari bagaimana anggaran dalam pembentukannya.
"Sebagai hal yang baru tentu akan kita pelajari lebih dahulu. Namun pihaknya siap membentuk Koperasi Desa Merah Putih untuk mendukung program pemerintah pusat," katanya.
Di Pasaman Barat, katanya, ada 90 nagari (desa) yang ada untuk dibentuk Koperasi Desa Merah Putih.
"Mengenai anggarannya apakah nanti bisa dimasukkan dalam anggaran desa belum kita ketahui. Kita akan mempelajarinya lebih dahulu," katanya.
Pihaknya saat ini terus melakukan pembinaan terhadap 182 koperasi berbagai jenis usaha dalam upaya menciptakan koperasi yang sehat dan dalam rangka kesejahteraan anggota koperasi.
"Dari 182 koperasi itu, 100 koperasi termasuk koperasi sehat dan berkualitas dengan kegiatan dan keuangan yang mampu menyejahterakan anggota. Sedangkan 82 koperasi lagi dalam pembinaan karena ada yang belum melakukan rapat anggota tahunan," katanya.
Selain itu, ada sekitar 200 lebih koperasi tidak aktif. Menurut dia, kebanyakan masalah koperasi yang tidak aktif itu adalah masalah transparansi pengurus mengenai keuangan kepada anggota. Namun persoalan itu terus dilakukan pembinaan.
Ia menyebutkan, pembinaan dilakukan baik segi keuangan, administrasi dan persoalan keanggotaan.
Selain masalah anggota dan pengurus juga persoalan keuangan yang tidak transparan dari pengurus kepada anggota.
Baca juga: Pasaman Barat siapkan empat destinasi wisata selama libur Lebaran
Baca juga: Pasaman Barat targetkan 8.875 ton produksi padi gogo pada 2025
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025