Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menargetkan normalisasi Sungai Ciliwung selesai pada tahun 2026 dalam rangka pengendalian banjir di Jakarta.
Menurut Dody dalam rapat koordinasi bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid serta Gubernur Jakarta Pramono Anung disepakati bahwa normalisasi Sungai Ciliwung akan dilanjutkan dan ditargetkan selesai pada 2026.
“Kami sudah membahas secara menyeluruh agar program ini bisa segera berjalan tanpa kendala, baik dari sisi teknis maupun administratif. Fokus utama kita adalah percepatan pembebasan lahan sehingga pengerjaan bisa dilakukan bertahap mulai tahun ini hingga tahun depan,” kata Dody Hanggodo di Jakarta, Kamis.
Pemerintah memastikan kelanjutan program normalisasi Sungai Ciliwung sebagai bagian dari upaya mengatasi banjir Jakarta.
Dody Hanggodo menegaskan bahwa langkah ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat solusi banjir.
Ia menekankan bahwa normalisasi Sungai Ciliwung merupakan bagian dari strategi pengendalian banjir Jakarta yang bersifat jangka menengah.
Dengan langkah ini, diharapkan sekitar 40 persen potensi banjir di ibu kota bisa tertangani secara efektif.
“Sungai Ciliwung memiliki peran besar dalam sistem drainase Jakarta. Oleh karena itu, normalisasi ini bukan hanya untuk mengurangi risiko banjir, tetapi juga meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung dan mengalirkan air secara optimal,” ujarnya.
Dody juga menegaskan bahwa upaya pengendalian banjir Jakarta tidak hanya berfokus pada normalisasi sungai, tetapi juga dilakukan secara struktural dan non-struktural. Beberapa proyek yang sudah berjalan meliputi pembangunan dua bendungan kering (dry dam) di Sukamahi dan Ciawi, Kabupaten Bogor, serta Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan dua jalur pipa berdiameter 3,5 meter.
Kementerian PU akan memastikan segala aspek teknis dan anggaran telah siap sehingga setelah lahan dibebaskan, pengerjaan dapat langsung dilakukan tanpa hambatan.
“Untuk normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 33,69 km, saat ini sudah diselesaikan sepanjang 17,14 km. Sisanya, sepanjang 16,55 km, masih belum dikerjakan. Kami membutuhkan total lahan seluas 35,94 hektare dengan jumlah bidang sebanyak 5.353 bidang. Ini menjadi prioritas kami dalam waktu dekat,” kata Dody.
Dia juga menegaskan bahwa kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan proyek ini.
“Dengan dukungan penuh dari Kementerian ATR/BPN serta Pemprov Jakarta, kami optimistis program ini bisa diselesaikan tepat waktu. Kami akan terus melakukan koordinasi dan evaluasi agar setiap tahapan berjalan sesuai rencana,” katanya.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025