Menteri PPPA ziarah makam Marsinah jelang penetapan pahlawan nasional

2 hours ago 2

Nganjuk (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi berziarah ke makam aktivis buruh Marsinah di Desa Nglundo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, jelang ditetapkannya Marsinah sebagai pahlawan nasional.

"Hari ini kita hadir di tempat yang menyimpan jejak keberanian seorang perempuan pekerja Indonesia, Marsinah. Ia bukan sekadar nama dalam catatan sejarah. Marsinah adalah simbol suara perempuan yang berani melawan ketidakadilan," kata Menteri PPPA Arifah Fauzi di Nganjuk, Jawa Timur, Minggu.

Menurut dia, Marsinah adalah pengingat penting bahwa perjuangan perempuan Indonesia belum selesai.

"Tugas negara adalah memastikan setiap perempuan pekerja Indonesia terlindungi, dihargai, dan memiliki ruang aman untuk bersuara," kata Menteri Arifatul Choiri Fauzi.

Ia mengatakan sosok Marsinah yang berjuang bukan dengan kekuasaan, melainkan dengan keberanian, patut diteladani generasi muda.

"Ia berdiri untuk keadilan, martabat, dan hak-hak perempuan pekerja. Keberaniannya adalah warisan moral bangsa ini, warisan yang harus kita jaga dan lanjutkan," katanya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi bersama Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi (keempat kiri), dan Wakil Bupati Nganjuk Tri Handi Saputro (kanan) di depan Monumen Pahlawan Buruh Marsinah di Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (19/10/2025). ANTARA/Anita Permata Dewi

Marsinah adalah perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur. Ia lahir pada 10 April 1969, anak kedua dari pasangan Astin dan Sumini.

Kakak dan adiknya pun sama-sama perempuan.

Semasa hidupnya, Marsinah pernah bekerja sebagai buruh di PT Catur Putra Surya (CPS), sebuah pabrik arloji di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Saat bekerja di PT CPS itu, Marsinah terkenal vokal terkait kesejahteraan buruh. Dia bahkan terkenal sebagai aktivis dalam organisasi buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) unit kerja PT CPS.

Namun, ia meninggal tragis karena disiksa dan dibunuh saat memperjuangkan hak-hak buruh di PT CPS pada tahun 1993.

Tubuhnya ditemukan tewas setelah tiga hari diculik.

Baca juga: Mensos ungkap keberanian Marsinah mengguncang nurani

Baca juga: Jejak juang Marsinah menuju gelar Pahlawan Nasional

Baca juga: Prabowo nyatakan dukungan jadikan Marsinah pahlawan nasional

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |