Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menyerahkan bantuan untuk korban banjir bandang di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Quran di Ponorogo, Jawa Timur.
"Alam telah memberikan kalibrasinya terkait pengelolaan lingkungan kita. Berdasarkan informasi terakhir, paling tidak ada 19 kelurahan dan tujuh kecamatan yang terdampak banjir bandang ini dengan dua korban. Ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah pusat, utamanya dalam menghadapi triple planetary crisis (tiga krisis besar planet)," kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq pada Sabtu.
Hanif menyoroti bahaya bencana hidrometeorologi pada musim hujan, dimana sebelumnya terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, yang menewaskan 12 orang. Kemudian menyusul di Ponorogo dan Trenggalek, Jawa Timur. Menurutnya, melindungi kawasan tutupan hutan menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi banjir.
"Yang paling menonjol hilangnya tutupan hutan. Di Jawa, hanya tinggal 18 persen untuk luas Jawa dengan angka 13 persen dari jumlah daratan di Indonesia. Hampir 50 persen lebih penduduk tinggal di sini, padahal Jawa hanya mampu menampung sekitar 109 juta orang, tetapi hampir 150 juta lebih jiwa ada di Jawa," paparnya.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada Pak Menteri, juga Bapak Bupati telah mendukung dan memfasilitasi kegiatan hari ini, bantuan ini akan kami maksimalkan untuk santri dan meningkatkan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup," kata Musanna.
Bantuan secara simbolis diberikan kepada sekolah terdampak banjir di Kabupaten Ponorogo, Ponpes Nurul Quran, dan masyarakat terdampak banjir.
Selain memberikan bantuan kepada korban banjir, Hanif juga mengunjungi rumah salah satu korban banjir bandang, Katinem, yang berusia 90 tahun. Ia mengapresiasi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama jajarannya yang telah bergerak cepat menangani banjir sehingga tidak menimbulkan banyak korban.
Baca juga: Banjir bandang putus jalur provinsi Trenggalek-Ponorogo-Pacitan
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024