Jakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menyiapkan lahan di sepanjang Sungai Ciliwung untuk mendukung pengendalian banjir di Jakarta.
"Tugas kami dari Kementerian ATR/BPN untuk mendukung Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Gubernur DKI Jakarta adalah pengadaan tanahnya. Yang tadi sudah disepakati dari Pengadegan sampai di kawasan Rawajati, totalnya sekitar 11 hektar atau 16 kilometer di sepanjang Sungai Ciliwung," ujar Nusron di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, Kementerian ATR/BPN sudah membuat timeframe untuk pengadaan tanah dan skema-skema sertifikasinya.
"Kita sudah buat timeframe untuk pengadaan tanahnya dan skema-skema sertifikasinya tadi sudah kita bahas. Dan kami sudah berkomitmen dengan Gubernur DKI Jakarta dan Menteri PU, karena ini kami ada di depan, di paling awal," kata Nusron.
Dia berharap pengadaan tanah di sepanjang Sungai Ciliwung untuk mendukung pengendalian banjir tersebut dapat selesai pada akhir Mei tahun ini.
"Setelah ditetapkan penetapan lokasi (penlok) nanti oleh Gubernur DKI Jakarta, Insya Allah penloknya akan ditetapkan pada bulan Maret karena saat ini sedang dalam posisi konsultasi publik kedua. Nanti pengadaan tanahnya akan selesai di akhir bulan Mei. Karena di akhir bulan Mei maka dipastikan, kita berharap pada awal bulan Juni kemudian pembangunan itu sudah bisa dilakukan karena lahannya sudah clean and clear. Semoga tidak mundur, semoga berjalan dengan lancar," katanya.
Nusron mengatakan bahwa hal tersebut bertujuan demi menjaga ekosistem terutama penanganan banjir di DKI Jakarta dan sekitarnya, supaya tidak mengganggu kehidupan perekonomian di Jakarta dan kawasan Jabodetabek pada umumnya.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir harus diterapkan untuk mengurangi risiko banjir di masa depan.
AHY menekankan pentingnya percepatan rehabilitasi jangka pendek, menengah, dan panjang guna memastikan pemulihan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Dia menyampaikan bahwa selain langkah tanggap darurat, pemerintah juga harus menyiapkan strategi jangka panjang untuk mencegah banjir berulang.
Ia menegaskan bahwa tanpa upaya mitigasi yang sistematis, permasalahan ini akan terus terjadi setiap tahun.
Baca juga: Gubernur Jabar dijadwalkan bahas DAS dengan 3 menteri pada Senin
Baca juga: Menteri ATR sebut target PTSL tahun ini sekitar 1,5 juta bidang
Baca juga: Menteri ATR/Kepala BPN: Tata ruang jadi pintu masuk investasi
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025